"Kelompok yang berolahraga di sore hari memiliki konsentrasi glukosa malam yang lebih rendah."
“Itu penting karena salah satu hal yang dialami oleh individu dengan diabetes tipe 2 adalah lonjakan glukosa di malam hari, jadi ketika mereka tidur, glukosa mereka memuncak dan melonjak di malam hari.”
“Studi kami dapat menunjukkan bahwa kami dapat meratakan lonjakan nokturnal itu dan itu adalah temuan yang sangat penting karena tidak hanya konsentrasi glukosa malam hari yang lebih rendah, kolesterolnya juga lebih rendah.”
Dua puluh empat pria tidak aktif antara usia 30-45 dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) berkisar antara 27-35 (kelebihan berat badan atau obesitas), direkrut.
Mereka diberi diet tinggi lemak selama 11 hari berturut-turut.
Tak satu pun dari peserta memiliki diabetes tipe 2 atau penyakit kardiovaskular, tetapi semua berisiko mengembangkan kondisi tersebut.
Para peserta dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu yang berolahraga pagi, sore, dan tidak berolahraga sama sekali.
Dalam lima hari, manfaat metabolik dari olahraga malam dibandingkan olahraga pagi terbukti dengan penurunan glukosa darah puasa, insulin, kolesterol, triasilgliserol dan kolesterol LDL.
"Penelitian ini menunjukkan bahwa olahraga malam mungkin lebih bermanfaat bagi orang dengan metabolisme yang terganggu daripada olahraga yang sama yang dilakukan di pagi hari,” kata Dr Moholdt.
Temuan lengkap dari penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Diabetologia.
Agar tak mengganggu waktu tidur, olahraga harus selesai tiga jam sebelum tidur.
Cukup 30 menit setiap hari.
Baca Juga: Badan Mengeluarkan Bau Tak Sedap? Bisa Jadi Pertanda Anda Terkena Penyakit Diabetes
Artikel Ini Telah Tayang Sebelumnya di GridHealth.id dengan Judul "Olahraga Malam Hari Lebih Baik Bagi Penyandang Diabetes, Studi"