Dalam kesempatan lain, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, Siti Nadia Tarmizi pernah mengatakan interval pemberian vaksinasi booster bisa berubah akibat efikasi vaksin yang bisa menurun beberapa bulan setelah disuntikkan.
“Kita tahun vaksinasi efikasinya bisa menurun setelah enam atau bahkan tiga bulan sudah terjadi penurunan. Terutama pada lansia yang berkaitan dengan degeneratif dari para lansia. Sehingga kita bisa lihat bahwa perubahannya untuk booster tiga bulan pada lansia sudah da[at dilaksanakan,” dalam keterangan pers (24/2).
SE yang terbit pada 25 Februari 2022 juga mengatakan bahwa pemberian vaksinasi COVID-19 dosis booster dapat dilakukan dengan 2 metode.
Dua metode yang dimaksud adalah secara homolog (sama dengan vaksin porimer) atau heterolog (beda dengan vaksin primer)
Vaksin yang diberikan adalah regimen vaksin COVID019 yang tersedia di lapangan dan yang sudah mendapat otorisasi penggunaan darurat (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPIOM).
Vaksin nantinya juga direncanakan akan gunakan yang sesuai dengan rekomendasi Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).
Demikian informasi terkini mengenai pemberian vaksinasi dosis lanjutan untuk masyarakat umum.
Baca Juga: Lansia Tak Perlu Menunggu 6 Bulan Untuk Vaksin Booster, Cek Aturan Terbarunya