GridFame.id - Dunia hiburan kembali kehilangan salah satu bintangnya.
Rekan Raffi Ahmad dan Ayu Ting Ting, Sapri Pantun telah meninggal dunia.
Semasa hidupnya, Sapri Pantun dikenal sebagai pelawak yang selalu terlihat ceria dan penuh semangat.
Ia juga pintar membuat pantun yang mampu memicu gelak tawa penonton.
Sayangnya saat berada di puncak kariernya, Sapri Pantun pergi untuk selama-lamanya.
Kepergian Sapri yang begitu cepat memukul hati sang istri yang tengah hamil tua mengandung anak kedua mereka
Duka pun menyelimuti hati Ayu Ting Ting yang juga bertahun-tahun menjadi rekan kerja Sapri Pantun.
"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun selamat jalan sahabat. Semoga diterima semua amal ibadah dan keluarga yg ditinggalkan diberikan ketabahan," tulis Ayu Ting Ting.
Belajar dari kondisi Sapri Pantun, penderita diabetes bisa lakukan 3 cara ini untuk kontrol kadar gula darah.
Komedian Sapri Pantun tutup usia Senin (10/5), setelah menderita penyakit gula darah tinggi. Menurut sejumlah informasi, sebelum mengembuskan napas terakhir, kadar gula darah komedian 49 tahun itu lebih dari 1000 mg/dL. Rekan sesama pelawak, Eko Patrio melalui kanal Youtube Paragram Official bercerita kalau kadar gula darah Sapri sempat mencapai 1100, namun kemudian turun menjadi 300. "Dari dokternya saya dapat info dia punya komorbid hipertensi, tapi komorbid kan penyakit penyerta, hipertensi, tadinya 175 jadi 125. Justru problem mendasarnya dari gulanya, dari 1100 sampe 300. Itu juga sudah bagus artinya sudah turun jauh," kata Eko Patrio. Berapa Gula Darah Normal? Mengutip Mayo Clinic, tes hemoglobin terglikasi (A1C) adalah tes darah yang tidak memerlukan puasa, menunjukkan rata-rata kadar gula darah selama dua hingga tiga bulan terakhir. Tes ini mengukur persentase gula darah yang melekat pada hemoglobin, protein pembawa oksigen dalam sel darah merah. Jika hasil tes A1C tidak konsisten, hasil tidak didapatkan, atau jika pasien memiliki kondisi tertentu yang dapat membuat tes A1C tidak akurat.
Seperti sedang hamil atau memiliki bentuk hemoglobin yang tidak umum (dikenal sebagai varian hemoglobin) - dokter mungkin menggunakan tes berikut untuk mendiagnosis diabetes:
1. Tes gula darah acak Sampel darah akan diambil secara acak. Terlepas dari kapan pasien terakhir makan, kadar gula darah 200 miligram per desiliter (mg / dL) - 11,1 milimol per liter (mmol / L) - atau lebih tinggi menunjukkan diabetes. 2. Tes gula darah puasa Sampel darah akan diambil setelah puasa semalaman. Kadar gula darah puasa kurang dari 100 mg / dL (5,6 mmol / L) adalah normal. Tingkat gula darah puasa dari 100 sampai 125 mg / dL (5,6 sampai 6,9 mmol / L) dianggap pradiabetes. Jika 126 mg / dL (7 mmol / L) atau lebih tinggi pada dua tes terpisah, pasien menderita diabetes. 3. Tes toleransi glukosa oral Untuk tes ini, pasien diharuskan berpuasa semalaman, dan kadar gula darah puasa diukur. Kemudian pasien meminum cairan manis, dan kadar gula darah diuji secara berkala selama dua jam berikutnya. Tingkat gula darah kurang dari 140 mg / dL (7,8 mmol / L) normal. Hasil antara 140 dan 199 mg / dL (7,8 mmol / L dan 11,0 mmol / L) menunjukkan pradiabetes. Hasil lebih dari 200 mg / dL (11,1 mmol / L) setelah dua jam menunjukkan diabetes.
Artikel Ini Telah Tayang Sebelumnya di GridHealth.id dengan Judul "Berapa Gula Darah Normal Pria Dewasa? Komedian Sapri Pantun Tutup Usia Gula Darahnya 1100 mg/dL"