"Ya saya tradingkan itu sekitar lebih kurang 6 bulan dana habis semuanya, habis, akumulasinya semuanya sekitar Rp 500 juta ya, dan setelah itu setelah saya habis, saya mulai melihat ada kejanggalan di dalam ini, ada kejanggalan yang sangat sangat luar biasa," katanya dalam program d'Mentor dikutip Jumat (11/3/2022).
Kejanggalan pertama yang dirasakan olehnya adalah jika para afiliator menggunakan saldi palsu.
"Nah kejanggalan di dalam ini yang kami anggap ini adalah satu kejahatan dan ini adalah penipuan yang mana pintu masuk di dalam aplikasi ini adalah afiliator. Tidak ada satupun sampai saat ini yang jadi korban tanpa afiliator, tanpa pengaruh dari mereka. Nah, dari awal aja mereka sudah menggunakan saldo palsu. Kita saja sudah ditipu di awal," jelasnya.
Lalu selanjutnya, saldo yang sudah dimiliki bisa tiba-tiba menghilang tanpa menyisakkan bekas.
"Ada banyak sekali dalam member karena saya juga ketua koordinator seluruh Indonesia dan membernya saat ini sudah mencapai 10.000 orang dalam grup, ada yang mengalami banyak sekali ketika dia deposit, saldonya bisa hilang tiba-tiba tanpa ada jejak," ungkapnya.
Ia juga menyeputkan kalau pengguna Binomo sudah mendapat keuntungan hingga ratusan juta, tiba-tiba akun mereka diblokir langsung oleh aplikasi tersebut.
"Terus kami juga mengalami ada teman kami klik sekali misalnya dia klik Rp 5 juta misalnya, tapi aplikasi nge-klik sendiri. Jadi dia (si aplikasi) klik berkali-kali sampai 6 kali, kadang 7 kali. Jadi sampai saldo teman kami ini habis semuanya, dibikin kalah sama aplikasi," tuturnya.
Tak cukup sampai situ, aplikasi juga bisa mendadak eror ketika posisinya sedang profit.
"Jadi eror tiba-tiba nggak jalan sama sekali dan saat normal kembali saldo yang saya tradingkan itu hilang seketika, dan itu bukan hanya sekali-dua kali, saya mengalami berkali-kali," ungkapnya.
Bahkan, grafik untuk menganalisa pasar saja juga dimanipulasi oleh aplikasi Binomo.