GridFame.id -Korban Indra Kenz bisa mencapai puluhan hingga ratusan orang.
Total kerugian dari keseluruhan korban pun kabarnya mencapai Rp 25 miliar dari 14 orang yang telah melaporkan.
Tak hanya dari Indra Kenz, beberapa afiliator lain pun memiliki jumlah member yang sangat fantastis.
Padahal belum legal namun banyak para influencer yang gencar mempromosikannya.
Banyak orang-orang yang bertanya mengapa tergiur dengan bisnis trading yang dilakukan oleh Indra Kenz.
Ia membongkar trik licik dari aplikasi Binomo untuk meraup keuntungan besar dari para korbannya.
Dimana ia mengatakan kalau para afiliator itu sebetulnya menggunakan saldo palsu.
Tak sampai situ saja, Maru juga memaparkan jika aplikasi mendadak eror ketika sedang profit.
Melansir dari salah satu media online, Maru memberkan cara Binomo mengelabui para korbannya.
Aplikasi Binomo ini awalnya yang menjajikan keuntungan menggiurkan malah membuat para membernya buntung. Maru sendiri total sudah mengalami kerugian sebesar Rp 500 juta.
"Ya saya tradingkan itu sekitar lebih kurang 6 bulan dana habis semuanya, habis, akumulasinya semuanya sekitar Rp 500 juta ya, dan setelah itu setelah saya habis, saya mulai melihat ada kejanggalan di dalam ini, ada kejanggalan yang sangat sangat luar biasa," katanya dalam program d'Mentor dikutip Jumat (11/3/2022).
Kejanggalan pertama yang dirasakan olehnya adalah jika para afiliator menggunakan saldi palsu.
"Nah kejanggalan di dalam ini yang kami anggap ini adalah satu kejahatan dan ini adalah penipuan yang mana pintu masuk di dalam aplikasi ini adalah afiliator. Tidak ada satupun sampai saat ini yang jadi korban tanpa afiliator, tanpa pengaruh dari mereka. Nah, dari awal aja mereka sudah menggunakan saldo palsu. Kita saja sudah ditipu di awal," jelasnya.
Lalu selanjutnya, saldo yang sudah dimiliki bisa tiba-tiba menghilang tanpa menyisakkan bekas.
"Ada banyak sekali dalam member karena saya juga ketua koordinator seluruh Indonesia dan membernya saat ini sudah mencapai 10.000 orang dalam grup, ada yang mengalami banyak sekali ketika dia deposit, saldonya bisa hilang tiba-tiba tanpa ada jejak," ungkapnya.
Ia juga menyeputkan kalau pengguna Binomo sudah mendapat keuntungan hingga ratusan juta, tiba-tiba akun mereka diblokir langsung oleh aplikasi tersebut.
"Terus kami juga mengalami ada teman kami klik sekali misalnya dia klik Rp 5 juta misalnya, tapi aplikasi nge-klik sendiri. Jadi dia (si aplikasi) klik berkali-kali sampai 6 kali, kadang 7 kali. Jadi sampai saldo teman kami ini habis semuanya, dibikin kalah sama aplikasi," tuturnya.
Tak cukup sampai situ, aplikasi juga bisa mendadak eror ketika posisinya sedang profit.
"Jadi eror tiba-tiba nggak jalan sama sekali dan saat normal kembali saldo yang saya tradingkan itu hilang seketika, dan itu bukan hanya sekali-dua kali, saya mengalami berkali-kali," ungkapnya.
Bahkan, grafik untuk menganalisa pasar saja juga dimanipulasi oleh aplikasi Binomo.
"Candle-nya bisa warna hijau, di akun yang berbeda bisa warna merah seperti itu. Jadi di dalam ini penuh manipulasi ya, ini dunia tipu-tipu," tutur Maru.
Ia juga menemukan kejanggalan lain, dimana akun afiliator seakan-akan melakukan penarikan atau pengambilan profit tetapi ternayata yang mereka lakukan itu palsu.
"Jadi withdraw mereka menggunakan Visa atau MasterCard. Nah setelah kami selidiki sampai ke Binomo, kami cek semuanya ke adminnya, ternyata saldo tidak bisa ditarik dengan Visa, dan yang bisa ditarik dengan Visa atau MasterCard hanya saldo palsu itu," tambahnya.
Dikutip dari Tribunnews.com, saat ini pihak kepolisian terus memburu pemilik Binomo. Kemungkinan sosok tersebut berasal dari Indonesia.
"Terkait Binomo tersebut kami sedang berkoordinasi dengan PPATK dan ada dugaan bahwa Binomo tersebut adanya di Indonesia. Pemilik ada di Indonesia," ujar Whisnu di Jakarta, Kamis (10/3/2022).
Ia menuturkan, pihaknya menelusuri pemilik Binomo tersebut melalui perusahaan payment gateway di Binomo. Hingga saat ini, pihaknya masih mendalami pemilik Binomo tersebut.
"Kami masih dalami, kami mencoba lewat payment gatewaynya karena ada pelaku lain di luar Indra Kenz," pungkas Whisnu.