GridFame.id - Kasus aplikasi binary option Binomo masih menyisakan misteri.
Meski Indra Kenz dan Doni Salmanan sudah ditangkap, namun masih ada satu hal yang tersisa.
Rupanya masuknya mereka berdua tak lantas menyelesaikan masalah.
Apalagi masih ada juga deretan nama yang diduga menerima uang atau barang dari keduanya.
Pihak kepolisian pun meminta mereka semua untuk mengembalikannya.
Dalang di balik lahirnya aplikasi itu belum juga terkuak sebab tersangka Indra Kenz masih tak mau berterus terang ke polisi.
Berawal dari penyataan Dirtipiddeksus Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan yang menyebut pemilik aplikasi Binomo diduga berada di Indonesia.
Wah, benar tidak ya?
Langsung simak yuk!
Pemilik aplikasi binary option tersebut kini masuk radar Bareskrim Polri.
"Kami duga ada di Indonesia. Pemilik ada di Indonesia," ucap Brigjen Whisnu Hermawan kepada wartawan, Kamis (10/3).
Whisnu belum menjelaskan detail identitas pemilik aplikasi tersebut.
Whisnu mengatakan masih ada terduga pelaku terkait kasus Binomo yang sedang diburu.
"Kami masih dalami. Kami mencoba lewat payment gateway-nya karena ada pelaku lain di luar Indra Kenz," kata Whisnu.
Pada Jumat (11/3), Kasubdit II Dirtipideksus Kombes Chandra Sukma Kumara mulai buka-bukaan tentang sosok pemilik Binomo tersebut.
Kata Chandra, pemilik Binomo diduga merupakan warga negara Indonesia (WNI).
"(Dalang Binomo WNI) masih dugaan ya," kata Kombes Chandra Sukma Kumara saat dimintai konfirmasi, Jumat (11/3).
Indra Kenz telah berulang kali ditanya pihak Bareskrim Polri tentang siapa dalang di balik aplikasi Binomo itu.
Namun, crazy rich Medan itu masih terus menutupi dalang di balik kasus tersebut.
"Betul (Indra Kenz) masih tidak berterus terang (soal dalang Binomo)," kata Brigjen Whisnu Hermawan kepada wartawan yang disampaikan pada Minggu (13/3).