Find Us On Social Media :

'Wassalam Lebih Sadis' Satu Persatu Kasus Afiliator Terbongkar! Indra Kenz dan Doni Salmanan Cuma Kelas Teri? Ini Sosok Hendry Susanto Bawa Kabur Uang Triliunan Disorot Ahmad Sahroni

Doni Salmanan dan Indra Kenz Jadi Tersangka Kasus Penipuan Trading Binary Option

GridFame.id - Imbas terbongkarnya afiliator Indra Kenz dan Doni Salmanan, satu persatu kasus terungkap ternyata ada yang disebut-sebut lebih sadis dari para Crazy Rich tersebut.

Sosok bernama Hendry Susanto kini tengah menjadi sorotan.

Bahkan namanya kini bak buruan netizen.

Lantas siapakah Hendry Susanto sehingga dirinya disebut sebagai penipu yang lebih sadis dari Indra Kenz dan Doni Salmanan?Kabarnya, Hendry Susanto membawa kabur hingga Rp 5 triliun.Ya, sosok Hendry Susanto tiba-tiba jadi perbincangan di tengah hangatnya kasus afiliator aplikasi trading Indra Kenz dan Doni Salmanan.Hendry Sisanto adalah pemilik dari tobot trading Fahrenheit yang kini jadi sorotan.Fahrenheit sendiri merupakan perusahaan robot trading di Indonesia yang mengklaim bahwa mereka adalah  robot trading pertama di Indonesia.Henry Susanto yang merupakan pengusaha di bidang investasi saham kripto.

Baca Juga: 'Hermes-nya Gak Disita?' Bak Geram Setengah Mati! Ragukan Pengakuan Cuma Terima Rp 10 Juta dari Indra Kenz, Hotman Paris Desak Polisi Sita Barang Mewah Vanessa Khong

Berlokasi di Jakarta dan memiliki banyak member yang menggunakan jasa robot trading mereka.Aktivitas mereka seketika hilang sejak 3 Februari 2022 yang berhenti publikasi di sosial media mereka.Tercatat pada sejak Senin 7 Maret 2022, Fahrenheit dikabarkan mendadak Margin Call atau melakukan perubahan sistem.

Broker yang margin call biasanya akan menutup paksa akun member dan tidak bisa digunakan kembali, termasuk saldo yang ada didalamnya.Hal ini merugikan para nasabah karena margin call dilakukan oleh robot trading yaitu sistem Fahrenheit itu sendiri.Wajar saat ini menjadi sorotan, salah satu Crazy Rich dan juga anggota DPR Ahmad Sahroni juga mengutip hal ini.Dalam akunnya @ahmadsahroni88 mengunggah kutipan tentang bos Fahrenheit yang saat ini buronan, kata-katanya berbunyi:"PENIPU LEWAT ROBOT TRADING FAHRENHEIT SENILAI 5 TRILIUN !! WANTED!!Siapakah dia? Dia dikenal sebagai pemilik robot trading Fahrenheit dimana pada tanggal 7 maret 2022 sudah menipu uang masyarakat Indonesia," bunyi tulisan di unggahan Ahmad Sahroni.

Baca Juga: Dibuang Setelah Sukses, Eks Tunangan Bongkar Rahasia Indra Kenz Bisa Kaya Mendadak dan Akui Sempat Diajari: Kaget Sih!

"Sampai sekarang tidak ada pencarian penangkapan, dan anehnya berita pun tidak mau menulis padahal yang diambil sebesar 10 kali lipat dari Indra Kenz dan Doni SalmananYang lagi viral dan sudah banyak yang melapor namun tidak ada respon! 5 Triliun secara live.Siapakah pejabat tinggi di balik investasi bodong ini?" imbuhnya.Lantas Ahmad Sahroni pun menanggapi hal tersebut dengan menuliskan caption dalam unggahannya tersebut.Dalam akunnya @ahmadsahroni88 menuliskan."Adaaaa lagi lebih sadiss... entah bener entah engga. (apa bener sampe 5 T) wassalam ini kalau sampai bener.Makanya saya Minta Polri untuk ta takut kejar pelaku Pemaen Trading llegal siapapun tegak Lurus pak @polisirepublikindonesia @divisihumaspolri @cyberpolri," pungkasnya dalam tulisan dengan menandai akun Polri.Ahmad Sahroni juga mengaku dirinya sudah mengusahakan penumpasan kasus ini dengan membawanya ke ranah pemerintahan.Mengingat dirinya adalah sebagai anggota DPR RI dari komisi 3 yang membidangi hukum, HAM dan Keamanan.

Baca Juga: Jadi Sorotan Usai Heboh Kasus Penipuan Binary Option, Intip Biodata Fakarich yang Disebut-sebut Jadi Guru Afiliator Indra Kenz, ternyata Bukan Orang Sembarangan

Masih ada kaitannya dan bisa mengusahakan penumpasan kasus robot trading ini dengan mengerahkan aparat hukum.Disebut-sebut Bawa Kabur Rp 5 TriliunFahrenheit sendiri merupakan perusahaan robot trading di Indonesia yang mengklaim bahwa mereka adalah perusahan robot trading pertama di Indonesia yang dimiliki Henry Susanto pengusaha di bidang investasi saham kripto.Diketahui aktivitas mereka seketika hilang sejak 3 Februari 2022 yang berhenti publikasi di sosial media mereka.Banyak korban yang melaporkan kerugian yang menimpa mereka, termasuk penyanyi Joshua March.Dalam tayangan di YouTube KH Infotainment yang dikutip Tribunnews Jumat (11/3/2022), Joshua mengaku investasi ini memberikan benefit.Banyak korban yang melaporkan kerugian yang menimpa mereka, termasuk penyanyi Joshua March.Dalam tayangan di YouTube KH Infotainment yang dikutip Tribunnews Jumat (11/3/2022), Joshua mengaku investasi ini memberikan benefit.Namun, ada banyak member yang belum balik modal sehingga mereka mengalami sejumlah kerugian.

Baca Juga: Doni Salmanan Bebas? Sang Istri Dinan Fajrina Pasang Badan Jadi Jaminan dan Ajukan Penangguhan Penahanan

"Kita dapat dari hasil trading itu karena kita memang inves, tujuan kita inves kan karena untuk mendapatkan hasil kan.""Cuma Fahrenheit ini baru beberapa bulan, jadi banyak dari kita yang belum balik modal, jadi itu kita rugi sekali," lanjutnya.Bahkan, dirinya sudah mengalami kerugian hampir Rp 2 miliar.Selain itu, Joshua mengaku ada member lain yang bahkan sampai menjual rumah hingga meminjam dana untuk mengikuti investasi."Mereka itu kasian lho, ada yang jual rumah, ada yang pakai duit pendidikan anaknya, ada yang pinjem dari bank, mereka tuh butuh kejelasan," ucap Joshua."Statusnya masih nggak ada yang tau dia di mana dan sebisa mungkin kita sedang melapor."Lebih lanjut, Joshua mengungkapkan media sosial Hendry Susanto hingga nomor teleponnya sudah tidak ada."Instagram-nya hilang, nomer hilang, dan semua yang terlibat dalam Fahrenheit juga hilang," ujarnya.Joshua menilai Hendry Susanto merupakan teman yang baik. Ia berharap, Hendry segera memberikan keterangan dan klarifikasi.Baca Juga: 'Kami Merasa Ditipu' Pantas Sampai Bisa Gaet Ribuan Orang! Dapat Untung Ratusan Miliar, Ternyata Ini Iming-iming Indra Kenz dan Doni Salmanan pada Para Korban

Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul Sosok Hendry Susanto, Disebut Lebih Sadis dari Indra Kenz & Doni Salmanan, Bawa Kabur Rp 5 Triliun?