"SELANJUTNYA TINGGAL LAH SAYA DENGAN TEMAN2 AUFAR YANG LAIN SERTA PELAYAN CAFE KUHI YANG BERADA DI ATAS. KEMUDIAN TEMAN AUFAR YANG SAYA TIDAK KENAL MENEMUI SAYA DAN BERKATA 'MINTA NOMOR HPMU DEK' saya menjawab 'nggak ada' kemudian pelaku berkata 'nmr rekening adek aja lah' saya juga tidak memberikan," sambungnya.
Selanjutnya, teman-teman Aufar diduga melakukan pelecehan kepada Citra.
Semua orang yang melihat kejadian itu diklaim Citra hanya diam saja.
"Selanjutnya teman dari AUFAR TERSEBUT MEMEGANG PAYUDARA SAYA DI BAGIAN TENGAH DAN DISAKSIKAN OLEH TEMAN-TEMAN LAINNYA SERTA PELAYAN CAFE TERSEBUT JUGA MELIHAT DAN TEMAN SAYA AUFAR PADA SAAT ITU JUGA SUDAH KEMBALI DAN MELIHAT KEJADIAN BIADAB TERSEBUT," tuturnya.
Tidak hanya orang-orang di kafe tersebut saja yang disebut Citra tak melakukan apapun saat dirinya mendapat pelecehan, Aufar juga disebut membiarkan kejadian itu terjadi.
"SELANJUTNYA SAAT KEJADIAN PENGANIAYAAN DAN PELECEHAN TERSEBUT TEMAN SAYA AUFAR HANYA DIAM SAJA DAN MEMBIARKAN SAYA DIANIAYA DAN DILECEHKAN. ADA PUN PELAKU MELAKUKAN PENGANIAYAAN TERHADAP SAYA DENGAN CARA MENYERET SAYA SAMPAI TERGELETAK DI LANTAI, KEMUDIAN PELAKU MENENDANG DAN MEMUKUL PADA BAGIAN BELAKANG PINGGUL DAN LUTUT KIRI KANAN SECARA MEMBABI BUTA YANG MEMBUAT SAYA HARI INI KESULITAN BERJALAN DAN PINCANG SEHINGGA SAYA TIDAK DAPAT MELAKUKAN AKTIVITAS SEBAGAIMANA BIASANYA," terangnya.
Citra Andy telah melaporkan kejadian tak mengenakan itu ke pihak berwajib setempat.
Sayangnya, laporannya itu belum ditindaklanjuti oleh polisi dan terduga pelaku serta saksi belum juga diperiksa.
"Berdasarkan kejadian penganiayaan dan pelecehan tersebut saat itu juga saya membuat laporan ke Polrestabes Medan. Namun, pada saat ini pelaku beserta saksi-saksi lainnya belum ditindaklanjuti sebagaimana yang sudah saya laporkan. Untuk itu, saya mohon kepada bapak Kapolri, bapak Kapolrestabes Medan, KOMNAS HAM, kepada perlindungan perempuan dan anak untuk membantu menyelesaikan perkara saya ini," tutupnya.