GridFame.id- Aturan baru pemerintah terkait pencabutan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng beberapa waktu lalu membawa imbas buruk kepada masyarakat.
Khusunya kepada pedagang-pedagang yang terkadang hanya mempunyai modal dan juga untung yang kecil.
Sebelumnya, Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk minyak goreng kemasan ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan di harga Rp14 ribu.
Namun pada saat itu, minyak goreng yang seharusnya tersedia di beberapa ritel justru mengalami kekosongan.
Sehingga masyarakat kesulitan mendapatkan minyak goreng dengan harga yang murah.
Baru-baru ini Kemendag menjadi pembicaraan kembali setelah mencabut HET minyak goreng dan menyesuaikannya dengan mekanisme pasar.
Di mana harga minyak goreng terbaru sekarang sudah mencapai Rp24 ribu/liter bahkan di beberapa wilayah sudah Rp50 ribu/2 liter.
Tak heran banyak masyarakat yang protes terkait dengan aturan yang dinilai memberatkan masyarakat.
Selain ibu-ibu rumah tangga, para pedagang kecil juga turut merasakan imbasnya terkait pencabutan HET minyak goreng tersebut.
Baca Juga: Lapor Pak Mendag Beberapa Bahan Pokok Ini Harganya Merangkak Naik Jelang Ramadhan
Salah satunya diungkap oleh pedangan tahu bulat di Pasar Baru, Kota Bekasi, yang terkena dampak naiknya hara minyak goreng setelah HET dicabut pemerintah.
Alwi pedagang tahu bulat berusia 40 tahun tersebut mengatakan saat ini dirinya hanya bisa pasrah menerima kenyataan bahwa ia hanya menerima untung yang tidak seberapa setiap harinya.
Bahkan untuk sementara waktu Alwi memilih rencana untuk menghentikan dagangan sementara waktu untuk minyak goreng agar kembali normal.
“Pasrah aja, rencananya sih berhenti dagang dulu, tunggu minyak goreng normal gitu. Tapi ya gimana saking kepepetnya dijalani saja,” ujar Alwi dikutip GridFame dari Kompas (23/3).
Alwi mengatakan saat ini dirinya hanya sanggup membeli minyak goreng curah dengan harga Rp20 ribu per liter untuk menggoreng tahu bulatnya. Sementara kita tahu HET minyak goreng curah hanya Rp14 ribu/ liter atau Rp15.500/kg dari sebelumya Rp11.500 (Permendag N0.11 Tahun 2022).
“Sekarang Rp25 ribu per liter buat yang minyak goreng kemasan, kalau yang curah Rp20 ribu . Ya untuk berdagang jadinya saya terpaksan pakai yang paling murah,” jelasnya.
Dalam penuturannya ia juga mengatakan bahwa saat ini tidak banyak mendapatkan keuntungan.
“Ya sedikit keuntungan, sedikit banget cuma ya gitu, dijalani saja,” demikian katnya.
Sementara pedagang minyak goreng curah Supendi (40) di Pasar Batu, juga mengatakan hal serupa terkait dampak kenaikan minyak di pasaran.
“Barangnya (minyak goreng susah didapat. Dari agennya juga suka kosong, waktu subsidi malah susah,” katanya.
Baca Juga: Harga Meroket Kini Beredar Minyak Goreng Palsu Ini Cara Bedakannya Dengan yang Asli