source:umsurabaya
GridFame.id- Seiring dihapuskannya Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng kemasan pada pertengahan Maret, membuat harga-harga minyak di pasaran kian melambung tinggi.
Padahal kebutuhan minyak goreng bisa dikatakan merupakan bahan pokok yang sangat erat dengan masyarakat karena pada umumnya digunakan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Saat ini kita bisa menemui minyak kemasan di harga Rp24-Rp25 ribu per liternya dan Rp48-Rp50 an ribu untuk ukuran dua liter,
Tingginya harga minyak goreng di pasaran menambah kewaspadaan masyarakat akan beredarnya minyak goreng yang tidak sesuai standar.
Salah satunya yang diwaspadai yakni Minyak goreng bekas yang dijual ulang biasa dikatakan sebagai minyak goreng palsu.
Ini dikarenakan minyak tersebut sengaja dikemas oknum nakal dengan label tertentu dan diberi harga setara lebih rendah dengan minyak kemasan asli.
Maka dari itu perlunya mewaspadai keberadaan minyak goreng bekas yang dijual ulang ke masyarakat.
Lantas bagaimana cara mengantisipasi akan maraknya kejadian tersebut?
Berikut ini ada beberapa cara yang bisa dipraktekkan dalam membedakan antara minyak goreng asli dan palsu.
Baca Juga: Berhadiah Minyak Goreng Berikut Lokasi Vaksin Booster di Jakarta Untuk Syarat Mudik 2022
Menanggapi hal tersebut, Vella, Peneliti UM Surabaya yang merangkap menjadi Dosen Prodi Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium menjelaskan cara membedakannya.
Dikutip tim GridFame.id dari situs resmi UMSurabaya, salah satu cara yang dapat dilakukan oleh masyarakat umum adalah melakukan deteksi keaslian minyak goreng melalui uji organoleptic.
Uji organoleptic merupkana pengujian yang didasarkan atas indera manusia sebagai pengukuran produk.
“Dapat dilakukan melalui deteksi warna, bau, penampakan dan tesktur,” bebernya.
Pertama dengan melihat warna, minyak goreng asli dalam keterangannya memiliki warna kuning hingga kuning pucat, namun jika terlihat warna selain itu atau didapati warna yang lebih gelap bisa dinyatakan tidak normal atau masuk minyak goreng palsu.
“Deteksi bau juga dapat dilakukan menguji keaslian minyak goreng. Minyak asli cinderung tidak berbau. Jika berbau maka dinyatakan tidak normal,” jelasnya.
Begitupun jika tercium bau tengik, amis, sudah bisa dipastikan bahwa minyak tersebut palsu (oploasan minyak baru dan bekas).
Terakhir dari tekstur. Menurutnya minyak goreng asli cenderung memiliki tekstur encer, sedangkan minyak goreng palsu lebih kental, mengingat minyak palsu terbuat dari minyak bekas, maa sudah digunakan untuk menggoreng berulang.
“Akibatnya kandungan bahan masakan baik berupa kandungan lemak, tepung dan lain seterusnya akan membuat struktur minyak palsu menjadi lebih kental jika dibanding dengan minyak asli yang belum pernah digunakan untuk menggoreng sebelumnya,” tandasnya.
Baca Juga: Pantau Harga Minyak Goreng Terbaru Melalui 5 Website dan Aplikasi Berikut Ini