“Ya enak. kalau Pada akhirnya penipu bagaimana? enak di depan tapi enggak enak di belakang," tandasnya.
Ivan kemudian memaparkan jika paraafiliator trading ilegal biasanya menggunakan buku rekening lebih dari satu untuk melakukan transaksi.
Bahkan, untuk membeli barang-barang mewah, Indra Kenz menggunakan rekening atas nama orang lain.
“Banyak sekali rekening yang digunakan, bahkan untuk mengirimkan uang illegal tadi dengan nama orang lain. Misalnya beli kendaraan mewah dengan nama orang lain, kemudian beli aset dengan nama orang lain, dengan menggunakan rekening orang lain," tuturnya.
Melansir dari Kompas.com, PPATK sudah berhasil membekukan aset kripto milik Indra Kenz.
"Sudah kita bekukan juga yang aset-aset kriptonya, ada Rp 38 miliar aset kriptonya saja," kata Ivan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (5/4/2022).