GridFame.id - Nasib tragis dialami sang biduan cantik, dulu namanya begitu terkenal di panggung hiburan tanah air sempat membuat heboh lantaran mengaku dilecehkan dai kondang.
Kondisi sang penyanyi dangdut kini begitu mengiris hati.
Sang biduan tengah berjuang melawan kanker.
Siapa saja bakalan tak menyangka jika kondisinya sekarang memprihatinkan.
Dulu, pedangdut ini begitu eksis dan terkenal manggung sana-sini.
Ternyata kini dirinya harus berjuang keras menyembuhkan penyakit yang menggerogoti tubuhnya.
Hampir tiap saat harus pakai alat ini demi bisa hidup.
Nasibnya secara blak-blakan ditunjukkan lewat media sosial.
Beberapa waktu lalu, Aida Saskia yang lama tak muncul lagi di layar kaca mengejutkan publik akibat kabar ingin mengakhiri hidup.
Biduan ini adalah Aida Saskia.
Masihkah anda mengingat sosok Aida Saskia?
Kini terbongkar kalau Aida Saskia idap kanker payudara.
Betapa Aida Saskia mengharapkan agar penyakitnya segera diangkat oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.
Dulu, tubuh Aida Saskia sangatlah seksi dan berisi.
Bahkan dirinya diketahui memiliki kemampuan dan bakat bernyanyi dengan sangat baik.
Ya, sosok pedangdut cantik ini tak lain dan tak bukan adalah Aida Saskia.
Seperti diketahui, pedangdut 36 tahun ini sempat bikin heboh publik.
Pasalnya, Aida Saskia dulu coba akhiri hidupnya dan disiarkan secara live di Instagram.
Wanita bernama asli Ida Farida pun kini tengah berjuang melawan penyakit kanker payudara.
Demi sembuh dari kanker payudara, Aida Saskia harus jalani kemoterapi.
Kini, Aida Saskia pun cuma bisa pasrah dengan kehendak Sang Kuasa.
Pedangdut cantik ini pun sempat meminta kesembuhan atas penyakit yang dideritanya.
Usut punya usut, Aida ini divonis kanker payudara stadium tiga.
Tak ada yang bisa diharapkan oleh Aida Saskia kecuali berdoa dan memasrahkan nasibnya kepada Tuhan.
Lewat akun media sosialnya, Aida kerap menunjukkan doa dan curhatan tentang penyakitnya itu.
"Tidak ada kata lain selain pasrah pada qadarullah.. di minta oprasi pertama iklas..kedua iklas ke tiga berusaha untuk tetap tegar..skr d minta lg oprasi ke empat yg belum tentu juga hasilnya akan seseuai yg d inginkan..
Allah aku pasrah tp mohon kasihani aku ya allah kau maha pengasih lg maha penyayang..aku hampir lelah..jgn biarkan aku menyerah," terang Aida Saskia, dikutip dari unggahan Instagram @aidasaskia.new, Sabtu (23/4/2022).
Kondisi Aida ini pun buat banyak orang prihatin.
Terbaring di rumah sakit, wajah ibu 2 anak ini pun terlihat begitu pucat.
Tak cuma itu, efek dari kemoterapi yang dijalaninya ini buat rambut Aida Saskia hampir botak.
Di beberapa kesempatan, Aida bahkan sampai kenakan topi untuk tutupi kepalanya.
Kesedihan pun kian dirasakan penyanyi kelahiran 6 Juli 1985 ini. "Belum lg liat fisik ku skr ga paham lg harus ketawa apa nangis," bebernya.
Aida curhat proses kemoterapi bikin lelah.
Ia pun sampai gunakan alat cemoport untuk masukkan obat-obatan saat kemoterapi.
Ia pun cuma bisa mengharapkan keajaiban dari Tuhan agar bisa sembuh. "Dibilang capek ya capek masih banyak perjuangan yg harus d jalan kan, dan sekarang kemana2 harus ikut alat si cemoport ini stiap jalan nya..proses cemo apadalah proses yg paling menakutkan bagi saya..
Tapi saya bs apa selain pasrah dan menjalankan nya..berharap ada keajaiban dan allah mau berbaik hati menggangkat segala penderitaan yg sedang ku jalani..dan smoga orang2 yg ada di samping saya mau lebih sabar lagi menghadapi saya dgn segala kekurangan saya," pungkasnya.
Bahaya Kanker Payudara
Meski pandemi Covid-19 sedang melonjak tinggi kasusnya di Indonesia, tetapi masyarakat tetap diminta untuk waspada dan jangan lupa deteksi dini kanker payudara. Berdasarkan data Globocan 2020, kasus kanker payudara terus meningkat di Indonesia dengan kejadian pada 2020 sebanyak 65.858 kasus baru dan 22.430 meninggal dunia akibat kanker payudara.
Dengan kondisi ini, Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia, Prof Dr dr Aru Sudoyo SpPD KHOM FINASIm FACP mengatakan, penting sekali bagi masyarakat untuk melakukan deteksi dini kanker payudara ini.
"Penting bagi masyarakat untuk melakukan deteksi dini kanker payudara, sebab 70 persen pasien ditemukan pada stadium lanjut, padahal jika ditemukan pada stadium awal, kesemaptan penyembuhan menjadi lebih besar," kata Aru dalam diskusi daring bertajuk Ragam Terapi Kanker Payudara, Senin (12/7/2021).
Deteksi dini kanker payudara Deteksi dini dapat dilakukan dengan pemeriksaan payudara sendiri atau dikenal dengan singkatan SADARI.
Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan setiap bulan, atau bisa 7-10 setelah hari pertama menstruasi. Berikut langkah melakukan SADARI.
1. Pakai cermin
Berdiri di depan cermin dan angkat tangan Saat melakukan langkah ini, pastikan bahu lulur sejajar.
Setelah itu, letakan tangan pada pinggang.
Cermati kedua payudara apakah simetris atau tidak, adanya perubahan bentuk atau warna, permbengkakan dan atau perubahan pada puting.
Kelainan yang mungkin ditemukan adalah benjolan, kerutan, posisi puting tidak normal, struktur kulit, atau kemerahan.
2. Posisi Angkat kedua lengan di belakang kepala dan dorong siku ke depan
Hal ini dilakukan untuk melihat apakah ada kelainan pada payudara. Payudara yang normal, keduanya akan terangkat secara bersamaan.
3. Rasakan benjolan
Gunakan ujung jari dan tekan secara perlahan permukaan payudara Rasakan apakah ada benjolan pada payudara atau tidak. Raba setiap permukaan payudara dengan beberapa pola, seperti melingkar, kanan ke kiri, atas ke bawah, tengah ke samping atau hingga ketiak.
4. Peras puting dengan perlahan
Amati apakah ada cairan yang keluar atau tidak.
Cairan yang keluar biasanya berwarna putih, kuning atau darah. Hal tersebut menunjukan payudara yang tidak normal.
Gejala-gejala kanker payudara
Di antaranya sebagai berikut:
Keluar cairan atau darah dari puting
Pembengkakan seluruh atau sebagian payudara
Nyeri pada payudara
Iritasi atau kerutan seperti jeruk pada kulit payudara
Teraba benjolan di payudara
Teraba benjolan atau bengkak pada ketika
Dr dr Sonar Panigoro SpB-Onk mengatakan, jika Anda memiliki salah satu saja dari gejala di atas, maka harus waspada, segeralah periksakan dan jangan menunggu sampai gejala menyebar luas dan membesar. Serta, kata Sonar, lebih baik lagi jika sebelum ada gejala-gejala tersebut, orang dengan faktor risiko di atas harus rutin melakukan pemeriksaan dini kanker payudara. "Tapi lebik baik tidak menunggu ada gejala agar dapat ditemukan stadium yang dini," jelas Sonar.
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul PERNAH Ngaku Dilecehkan Dai Kondang & Mau Bunuh Diri Live, Biduan Cantik Kini Berjuang Lawan Kanker dan Kompas.com dengan judul "Mengenal Kanker Payudara: Penyebab, Gejala, hingga Cara Deteksi Dini"