GridFame.id - Mencuci baju memang jadi pekerjaan rumah yang gak bisa kita tinggalkan.
Sebab kalau kita malas mencuci baju malah bikin pakaian kotor makin menumpuk.
Nah, kalau mau mencuci baju biasanya kita akan menggunakan mesin cuci ya.
Dengan menggunakan mesin cuci kita pun jadi gak perlu lagi capek buang tenaga.
Namun, sayangnya saat mencuci baju kita sering kali menemukan masalah.
Ya, entah mengapa baju jadi cepat rusak walau dicuci dengan mesin cuci.
Nah, usut punya usut ternyata kebiasaan sepele ini yang jadi biang onar kenapa baju jadi cepat rusak.
Bahkan jangan-jangan tanpa sadar Anda malah sering melakukannya?
Yuk kita cari tahu jawabannya langsung!
Kebiasaan Sepele yang Bikin Baju Jadi Cepat Rusak
Berikut ini 4 jenis kesalahan yang sangat sering dilakukan saat mencuci menggunakan mesin cuci yang bisa membuat pakaian rusak dan tidak awet.
1. Abai dengan kondisi resleting dan kancing pada cucian.
Faktor ini sangat sering diabaikan. Padahal, akibatnya bisa fatal.
Dua bagian ini (resleting dan kancing) bisa merusak pakaian jika tidak dicuci dengan benar.
Karakter resleting yang keras dan kaku sangat mungkin untuk merobek pakaian lain khususnya pakaian dengan bahan kain yang halus.
Jika tak mau pakaian lain yang dicuci bersama pakaian ber-resleting menjadi rusak atau robek, pastikan resleting pakaian (baju, rok dan celana) berada pada posisi tertutup saat akan dimasukkan ke dalam mesin cuci.
Resleting pakaian dalam kondisi tertutup sebelum dimasukkan ke dalam mesin cuci juga untuk menghindari resleting menggores bagian dalam tabung mesin cuci yang bisa membuat knierja mesin cuci menurun.
Berbanding terbalik dengan resleting yang harus ditutup, kancing pada kemeja justru harus dibiarkan terbuka saat dicuci.
Hal ini dilakukan untuk mencegah robekan pada lubang kancing dan melindungi benang kancing agar enggak tertarik saat pencucian.
Jadi pastikan Anda membuka kancing baju saat hendak dicuci.
2. Mencampur berbagai jenis pakaian meski bahannya beda.
Jenis pakaian berbahan kasar dan berat seperti jeans dan wool, seharusnya jangan disatukan pencuciannya dengan yang berbahan lembut dan ringan seperti kemeja ringan atau blus.
Begitu pun dengan handuk dan sprai, sebaiknya pencuciannya dipisahkan.
Hal ini untuk menghindari terjadinya luka atau lecet, terjadinya kehancuran pada bahan yang lebih halus atau lembut.
Setelah memilah cucian sesuai jenis bahan, sesuaikan penyetelan proses pencucian sesuai jenis bahan yang ada.
Beberapa mesin cuci keluaran zaman sekarang, sudah menyediakan pilihan itu pada fiturnya, sehingga Anda tinggal memencetnya sesuai jenis pakaianmu.
3. Tidak memisahkan cucian sesuai warna (gelap-terangnya).
Agar pakaian tetap awet, sebaiknya pakaian gelap dicuci secara terpisah dari pakaian berwarna terang.
Hal ini untuk mengantisipasi terkontaminasinya baju-baju berwarna terang dengan yang berwarna gelap, sehingga warnanya tak cerah lagi.
4. Menggunakan detergen terlalu banyak.
Menggunakan banyak detergen saat mencuci bukan berarti pakaian akan menjadi lebih bersih.
Sebaliknya, hal tersebut justru menghasilkan busa lebih banyak sehingga tidak dapat terbilas dengan air sepenuhnya.
Busa detergen yang tidak terbilas sempurna akan meninggalkan sisa lengket pada kain, berupa kotoran, debu, dan bakteri.
Untuk menghindari hal ini terjadi, cermati petunjuk pencucian dan penggunaan detergen yang ada di tiap produk mesin cuci.
Zaman ini pun, teknologi pencucian sudah canggih, sehingga banyak fitur disematkan pada mesin cuci oleh para produsen, salah satunya menjamin pembilasan berlangsung bersih tanpa meninggalkan sisa sabun.
Namun, secanggih apapun teknologinya, tidak ada salahnya Anda cermat melakukan langkah pencucian secara benar.
Artikel ini telah tayang di Idea Online dengan judul, Pakaian Jadi Tidak Awet dan Rusak, Mulai Sekarang Jangan Ulangi Kebiasaan Buruk Ini Saat Pakai Mesin Cuci