GridFame.id - Duka mendalam masih menyelimuti hati keluarga Gubernur Jawa barat, Ridwan Kamil, sang anak Emmeril Kahn Mumtadz dinyatakan meninggal dunia kini terungkap dugaan alasan Eril tenggelam.
Melansir dari website resmi Kemlu.go.id terkait update pencarian Eril, hingga kini tubuh Eril masih juga belum ditemukan.
Pencarian Sdr. Emmeril Kahn Mumtadz, atau Eril, di sungai Aare, terus dilanjutkan dalam koordinasi Polisi Maritim Bern.
Dari keterangan polisi, pencarian telah mencakup 29 KM wilayah sungai Aare. Hingga Sabtu (4/6) sore, pencarian belum membuahkan hasil yang diharapkan.
Dalam beberapa hari ke depan, cuaca diperkirakan akan diliputi hujan dan badai terutama di daerah pegunungan, sehingga debit air sungai Aare akan terus meningkat.
Metode pencarian yang terus dilakukan adalah dengan patroli perahu dan patroli darat.
Sedangkan penggunaan metode lainnya akan sangat bergantung pada jumlah debit air, tingkat kekeruhan air, dan cuaca di sepanjang area pencarian yang dapat berubah sewaktu-waktu.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan beberapa kendala dalam proses pencarian putra sulungnya, Emmeril Kahn Mumtadz (Eril), di Sungai Aare, Bern, Swiss.
Pria yang akrab disapa Kang Emil itu pun mengungkap dugaan penyebab sang anak tenggelam.
Dugaan Ridwan Kamil
Salah satunya suhu di Sungai Aare yang sangat berbeda dengan sungai di Indonesia. Menurut Ridwan Kamil, suhu air di Sungai Aare sangat dingin.
"Sungai Aare itu sungainya beda dengan sungai di kita, kalau di kita sungai itu sumbernya mata air jadi sudah sedingin-dinginnya masih menghangat," kata Ridwan saat acara pengajian keluarga, Senin (6/6/2022).
"Kalau di sana itu sungainya datang dari salju es yang cair. Jadi walaupun cuacanya biru dan panas, itu airnya seperti air kulkas, kira-kira begitu," tambah pria yang akrab disapa Kang Emil itu.
Diduga alami kram Menurut Ridwan Kamil, putranya diduga alami kram saat berenang di Sungai Aare.
"Jadi pas kejadian anak kami itu terduga ada kram. Karena fisiknya itu lebih tinggi dari saya di usia yang sedang bagus badannya, dia juga suka berenang dan punya lisensi menyelam pula, jadi menurut logika fisik harusnya aman saja," katanya.
Namun demikian, Ridwan Kamil menjelaskan, keluarga sudah ikhlas menghadapi musibah itu.
"Tapi kita kan tidak pernah tahu makanya disebut musibah dan dalam syariatnya dalam setiap musibah kita harus menyampaikan innalilahi wa innailaihi raji'un, tidak hanya untuk keberpulangan tapi juga untuk musibah yang tidak kita duga, mau musibah kecil, sedang, atau besar," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Ridwan Kamil juga mengucapkan banyak terima kasih kepada masyarakat atas dukungan dan doanya.
"Tentunya atas nama istri dan keluarga, kami menghaturkan beribu terima kasih dari hati kami yang paling dalam, mudah-mudahan Allah membalas ringannya langkah bapak ibu membalas berlipat-lipat doa yang ikhlas, mudah-mudahan Allah juga menempatkan kita pada rumah Islam, umat terbaiknya," jelasnya., dikutip dari Kompas.com.
Update Pencarian Eril
Melihat dari siaran Pers terkait update terakhir di website Kemlu.go.id 4 Juni 2022, saat ini Swiss telah memasuki musim panas.
Pihak Kepolisian Bern optimis bahwa naiknya temperatur pada musim panas akan berimplikasi pada penambahan debit air dan intensitas aktivitas pengunjung di sepanjang sungai Aare.
Peningkatan dinamika di sungai Aare ini diharapkan akan berkontribusi positif dalam proses pencarian.
KBRI Bern mendapatkan kabar hilangnya Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril di Sungai Aare, Kota Bern, Swiss, pada hari Kamis (26/5) pkl. 11.24.
Menurut penjelasan Kepolisian, Sdr. Eril mengalami situasi darurat pada saat berenang.
Sejak menerima laporan orang hilang, Kepolisian Swiss berkomitmen akan terus berupaya keras untuk menemukan Sdr. Eril dengan mengerahkan berbagai metode pencarian.