GridFame.id - Kabar duka datang dari dunia komedian Indonesia.
Komedian ternama yang bermain di OVJ atau Opera Van Java sudah tiada di usia 47 tahun.
Dikatakan orang terdekat, sang komedian merasakan sesak usai syuting.
Ternyata sang komedian menderita kanker stadium empat.
Meski wajahnya pucat karena sakit namun ketika bertemu orang pembawaan sang komedian masih saja ceria.
Diungkapkan salah satu rekan sesama komedian, sang pelawak tak pernah mengeluh sakit.
"Pas dicek sudah stadium empat. Tapi, dia nggak mau merasakan sakit.
Dia nggak pernah ngeluh, dia selalu bilang dia sehat," kata komedian yang dekat dengan sang mendiang.
Sang komedian menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta Barat.
Sepotong Cerita Mengenang Komedian Budi Anduk, yang Kini Sudah Tiada
Budi diketahui meninggal dunia karena penyakit kanker paru-paru yang telah mencapai stadium empat.
Kabar tersebut disampaikan sejawatnya, komedian Bopak Castello saat ditemui di rumah duka almarhum, Jalan Inkaso No. 5, Jatiwaringin, Jakarta Timur.
Ucapan Bopak tersebut juga diakui oleh Yogo Prastowo, seorang keluarga pasien RSKD yang sempat beberapa kali bertemu dan berbincang dengan almarhum saat mengantre proses administrasi BPJS medio Agustus hingga Oktober 2015 silam.
Yogo juga menyebut, meski terlihat pucat, komedian lulusan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia pada 1991 ini tetap berpembawaan ceria.
Keceriaan itu Budi Anduk tularkan ke sekitarnya, termasuk ke pasien dan keluarga pasien yang cenderung jengah saat mengantre.
Maklum, saat itu sistem antre di rumah sakit tersebut belumlah seteratur saat ini.
"Beliau akrab sama pasien dan keluarga pasien lainnya. Gak milih-milih lah. Walaupun sakit tapi masih kelihatan happy, tetap ngebanyol sehingga suasana jadi ceria," ujar Yogo.
Dari beberapa kali pertemuan, Yogo dan Budi sempat berbincang soal penyakit yang dihadapi sang komedian. Yogo mengaku tak mengetahui secara pasti diagnosis penyakit Budi.
"Yang jelas masalahnya di paru-paru. Awalnya, kata dia, abis syuting terasa sesak. Dia bilang ada cairan di paru-paru, seminggu dua kali harus disedot. Tapi terakhir, dia menolak ke medis," kenang Yogo atas perbincangannya dengan sang komedian.
Keluarga pasien lain yang juga sempat berbincang dengan Budi adalah Asep Hendra. Pria warga Ciamis, Jawa Barat ini ingat betul berbincang dengan Budi pada 28 September 2015 silam.
"Saat itu di basement. Saat itu, kalau tak salah dia tengah persiapan CT Scan. Dia bilang keluhannya sesak, tapi belum tahu penyebabnya," ujar Asep.
Budi Anduk meninggal di usia 47 tahun. Ia diketahui mengawali kariernya dalam industri hiburan sebagai figuran acara televisi Ngelaba (Patrio) pada 1996. Budi juga pernah bermain sebagai bintang tamu di OVJ, Opera Van Java.
Namanya dikenal masyarakat luas berkat aktingnya dalam program komedi situasi Tawa Sutra dan acara televisi Untung Ada Budi.
Ia telah membintangi film-film layar lebar, yakni Tiren: Mati Kemaren, Tulalit, Ku Tunggu Jandamu (2008), Pesantren & Rock n' Roll (2011), dan ABG Jadi Manten (2014), dikutip dari Tribunnews.
Sebelum Meninggal Sang Istri Sebut Sang Komedian Sering Berhalusinasi
Neneng Nurhayati, istri almarhum pelawak Budi Anduk, menceritakan hal-hal yang membekas di benaknya sebelum kepergian sang suami.
"Dia (almarhum Budi) mengigau kepada saya. Dia pengin pulang. 'Ayuk, pulang', katanya. Aku bilang, 'ini rumah kita, Bud, mau pulang ke mana?' Begitu," kata Neneng.
Neneng mengatakan pula bahwa almarhum Budi memang kerap mengigau akhir-akhir ini.
"Pas tidur, dia (almarhum Budi) sering mengigau lagi di tempat shooting atau di tempat lain, padahal dia lagi di kamar sendiri," ujar Neneng dengan duka yang masih bersarang di wajahnya.
Pada pekan terakhir sebelum meninggal pun, dikatakan Neneng, almarhum Budi kerap berbicara ngawur.
"Minggu-minggu ini (almarhum Budi) ngomongnya udah ngawur, suka halusinasi juga," ucap Neneng.
Jenazah Budi telah dimakamkan di TPU di Jalan Kampung Kemang, Pondok Gede, Bekasi.
Sebelumnya, jenazah sempat dibawa ke rumah duka dan kemudian disalatkan di Masjid Jami' Al-Abraar, di Jatiwaringin, Bekasi, dikutip dari Tribunnews.
Tanda Orang Akan Meninggal
Seberapa panjang umur kita mungkin hanya Sang Pencipta yang mengetahuinya, namun umumnya menjelang kematian, tubuh mengalami berbagai perubahan yang biasanya terlihat secara fisik.
Penurunan suhu tubuh
Menurunnya suhu tubuh merupakan salah satu dari tanda-tanda kematian. Penurunan suhu tubuh menandakan berkurangnya sirkulasi darah dalam tubuh.
Ini biasa terjadi sebelum seseorang meninggal. Sirkulasi darah seseorang berkurang sehingga darah terfokus pada organ-organ internal saja, yang menyebabkan aliran darah menjadi sedikit untuk bisa dialirkan ke tangan dan kaki mereka.
Berkurangnya sirkulasi darah artinya kulit akan terasa lebih dingin saat disentuh. Kulit akan terlihat pucat atau berbintik-bintik dengan bercak biru dan ungu.
Halusinasi
Halusinasi juga menjadi salah satu tanda-tanda kematian pada seseorang.
Bukan hal aneh bila seseorang yang akan meninggal mengalami halusinasi di masa-masa terakhirnya.
Meskipun sangat mengkhawatirkan, sebaiknya jangan berusaha memperbaiki penglihatannya ini agar tidak menyulitkan dirinya.
Beberapa tanda-tanda kematian yang dapat menunjukkan tanda ajal sudah dekat ada yang mudah diamati, tetapi ada juga yang tersamar.
Beberapa tanda-tanda kematian lainnya juga ada yang berupa tidak terdeteksinya denyut nadi, kondisi tidak bernapas, mata yang terpaku, serta kelopak mata yang tertutup sebagian, dikutip dari Sonora.id.