Hasilnya menunjukkan bahwa daging yang direndam di dalam minuman berkarbonasi bisa lunak karena pH air rendaman tidak jauh berbeda dengan pH lambung manusia.
Meskipun bisa melunakkan daging, minuman berkarbonasi tidak bisa melarutkan daging seperti halnya zat asam pada lambung.
Pasalnya, lambung manusia juga memproduksi asam klorida yang membantu proses pencernaan.
Selain itu makanan yang sampai ke lambung juga sudah dipecah terlebih dahulu oleh gigi, sehingga membantu mempercepat larutnya daging di lambung.
Amankan merendam daging dengan minuman berkarbonasi?
Setiap jenis soda punya tingkat keasaman dan cita rasa yang berbeda.
Sehingga dapat memengaruhi rasa yang diberikan pada daging.
Seperti halnya Coca-cola yang memberikan rasa karamel pada daging, soda krim dengan rasa vanila, dan soda lemon bening dengan cita rasa jeruk untuk air rendaman daging ayam.
Meskipun dapat melunakkan dan memberikan rasa pada daging tetapi cara ini termasuk tidak sehat untuk dilakukan karena minuman berkarbonasi seperti soda mengandung gula, perasa buatan, dan pengawet.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Amy Mullee dkk (2019) dalam Jurnal JAMA Intern Med yang berjudul "Association Between Soft Drink Consumption and Mortality in 10 European Countries" menuliskan bahwa minuman ringan seperti soda tidak baik untuk kesehatan.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa mengonsumsi minuman ringan dapat meningkatkan risiko kematian lebih tinggi dan risiko obesitas, penyakit kardiovaskular, dan diabetes tipe 2 yang lebih besar.
Kamu bisa memilih cara lain dalam mengempukkan daging Guna menghindari efek buruk pada kesehatan.
Cara yang dimaksud yaitu merendam daging dalam jus lemon atau nanas.
Artikel Ini Telah Tayang Sebelumnya di Kompas.com dengan Judul "Benarkah Minuman Berkarbonasi Bisa Empukkan Daging?"