Find Us On Social Media :

Keluarga Syok Temukan Artis 'Sejuta Cinta Marshanda' Meninggal di Kamar dalam Posisi Begini! Dikenal Rajin Olahraga Tapi Tetap Kena Serangan Jantung di Usia Muda, Ternyata Ini Penyebab Fatalnya

keluarga syok temukan artis Sejuta Cinta Marshanda telah tiada di kamar ternyata kena serangan jantung

GridFame.id - Hancur hati sang penyanyi cantik, suami tercinta yang juga berprofesi sebagai artis sudah tiada disebut karena kena serangan jangung.

Suami sang penyanyi dikenal menerapkan gaya hidup sehat seperti rajin berolahraga, tapi ternyata tetap kena serangan jantung.

Serangan jantung adalah salah satu penyakit yang sering kali membunuh seseorang secara tiba-tiba.

Serangan jantung mendadak dan serangan jantung adalah dua masalah kesehatan yang berbeda dan memiliki gejala berlainan.

Meskipun kedua penyakit jantung ini berbeda, tapi keduanya sama-sama bisa fatal dan saling berkaitan.

Perlu diketahui, serangan jantung terkadang dapat menyebabkan gangguan kelistrikan jantung dan memicu serangan jantung mendadak.

Sebelum mengenali gejala penyakit berbahaya ini, kenali dulu perbedaan serangan jantung dan serangan jantung mendadak.

Dilansir dari American Heart Association, serangan jantung adalah gangguan sirkulasi darah jantung, sementara serangan jantung mendadak adalah gangguan kelistrikan jantung.

Serangan jantung terjadi ketika pembuluh darah jantung tersumbat.

Baca Juga: Dunia Hiburan Berduka Artis Ternama Telah Tiada di Usia 55 Tahun Ditemukan Tak Sadarkan Diri! Penyakitnya Renggut Nyawa, Waspadai Makan Seperti Ini Bisa Jadi Penyebab Serangan Jantung

Imbasnya, darah kaya oksigen susah sampai ke jantung.

Jika sumbatan pembuluh darah tersebut tidak segera diatasi, bagian jantung yang semestinya mendapatkan asupan nutrisi dan oksigen bisa rusak.

Semakin lama diobati atau ditangani, kerusakan bagian jantung makin besar.

Sedangkan serangan jantung mendadak terjadi saat jantung tidak berfungsi dan tiba-tiba berhenti berdetak. Kondisi ini biasanya disebabkan gangguan kelistrikan jantung yang membuat detak jantung tidak teratur. Hal ini bisa mengganggu fungsi jantung untuk memompa darah.

Akibatnya, darah tidak bisa sampai ke otak, paru, dan organ penting lainnya. Dalam hitungan detik, penderita bisa kehilangan kesadaran sampai meninggal dunia apabila serangan jantung mendadak tidak segera ditangani, dikutip dari Kompas.com.

Rajin Olahraga Tetap Kena Serangan Jantung? Ini Penyebabnya

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di RS Pusat Jantung Harapan Kita, Prof. Dr. dr. Yoga Yuniadi Harkit, Sp.JP(K) mengatakan salah satu hal yang bisa saja menjadi penyebab mengapa seorang yang rajin berolahraga mengalami serangan jantung fatal adalah kelalaian mereka melakukan pre-participation screening.

"Sebetulnya gini, karena mereka sebelumnya tidak melakukan Pre-participation screening, jadi screening kesehatan sebelum melakukan aktivitas fisik olahraga atau kompetisi olahraga," kata dr. Yoga, Selasa (18/2/2020) siang.

"Itu penting untuk dilakukan, karena kita merasa sehat dengan rajin olahraga itu kan belum tentu kita sehat dalam konteks yang sebenarnya," lanjutnya. Dalam pemeriksaan awal itu, banyak hal akan dilakukan, salah satunya mengecek kesehatan jantung melalui elektrokardiogram (EKG). Yoga menyebut, apabila kondisi tidak sehat namun dipaksakan tetap melakukan aktivitas olahraga justru bisa memicu akibat yang fatal.

Baca Juga: Jadi Penyesalan Seumur Hidup, BCL Bongkar Perangainya yang Seperti Ini Usai Ashraf Sinclair Meninggal Dunia, 'Itu Penyesalan Terbesar'

"Kalau dia selama ini status kesehatannya critical, kemudian dibawa olahraga seperti itu, bisa memicu serangan (jantung)," ucap dia. Apalagi menurutnya, seringkali penyakit jantung dimiliki seseorang tanpa terdeteksi sejak awal.

"Pada dasarnya mereka tidak tahu bahwa sebetulnya mereka sudah punya penyakit jantung yang tidak terdeteksi sebelumnya," ujarnya. Karena itu Yoga menyarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh jika dinilai rentan terkena penyakit jantung.

Riwayat keluarga dan gaya hidup

Ia menjelaskan, salah satu faktor risiko terkena penyakit jantung adalah adanya riwayat keluarga yang menderita sakit serupa. Namun, itu bukan satu-satunya indikator.

"Karena kan keturunan hanya salah satu faktor risiko, ada faktor risiko lain yaitu kolesterol, hipertensi, diabetes, merokok. Orang juga semakin dimudahkan mengonsumsi fast food," jelas dr. Yoga. Selain itu, aktivitas masyarakat saat ini juga sudah meminimalisir gerakan fisik.

Teknologi membuat banyak aspek berubah sehingga tidak menuntut kerja fisik yang cukup banyak. Misalnya bepergian menggunakan kendaraan bermotor dan jarang berjalan kaki, atau bekerja lebih banyak di dalam ruangan.

Faktor lainnya yang memicu risiko penyakit jantung adalah kelebihan berat badan atau obesitas. Dokter Yoga menyebut, bagian perut yang besar dari laki-laki pemicu penyakit jantung koroner.

Namun hal itu bukan berarti seseorang dengan badan kurus tidak punya risiko terkena serangan jantung. "Bisa saja badannya kurus tapi kolesterolnya tinggi, bisa jadi ada hipertensi, bisa jadi kurus karena diabetes," jelas dr. Yoga.

Menurut dr. Yoga, 30-50 persen kematian yang diakibatkan oleh serangan jantung terjadi secara mendadak. Untuk orang-orang yang gemar berolahraga, kejadian ini banyak terjadi pada pesepeda. "Sebetulnya, lari, tenis juga termasuk banyak. Tetapi yang secara statistik sih paling bayak pesepeda," kata dia.

Baca Juga: 'Sudah Waktunya', Ikut Sedih Lihat Penderitaan BCL Pasca Meninggalnya Ashraf Sinclair, Mertua Jujur Minta BCL untuk Move On

Untuk itu, penting bagi setiap orang untuk melakukan pre-participation screening sebelum menggeluti satu olahraga tertentu secara rutin. Itu penting untuk mengetahui kondisi badan kita secara menyeluruh sebelum memaksanya melakukan aktivitas yang mungkin sebenarnya mengancam keselamatan, karena porsi bebannya tidak sesuai dengan kemampuan tubuh.

"Sebetulnya awal berolahraga itu harus dilakukan, selanjutnya apakah harus menjadi rutin itu tergantung dari hasil pemeriksaan awal itu," tuturnya, dikutip dari Kompas.com.

Cerita BCL Syok Temukan Sang Suami Sudah Tiada di Kamar

Suami penyanyi Bunga Citra Lestari (BCL), Ashraf Sinclair, meninggal dunia pada Febuari 2020 silam. Manajer BCL, Doddy, mengatakan, Ashraf meninggal dunia di usia 40 tahun karena serangan jantung.

Menurut Doddy, Ashraf menerapakan gaya hidup sehat dalam kesehariannya. "Dia sehat banget. Di antara kami semua, dia paling sehat," ujar Doddy. Ashraf Sinclair mengembuskan napas terakhirnya pada Selasa (18/2/2020) pagi pada pukul 04.51 WIB. Ashraf Sinclair lahir di London, Inggris, pada 18 September 1979, dikutip dari Kompas.com.

Bunga Citra Lestari (BCL) langsung syok melihat mulut sang suami Ashraf Sinclair berbusa, Aming: sempat dikira cuma bercanda.

Selebriti tanah air, Aming mengungkapkan kronologi yang diceritakan langsung oleh BCL atau Unge ketika mengetahui mendiang Ashraf Sinclair tak bernyawa. Hal tersebut disampaikan dalam acara Pagi Pagi Pasti Happy yang videonya diunggah di kanal YouTube Trans TV Official, Rabu (19/2/2020).

Saat itu Aming menuturkan sempat bertemu Unge, sapaan akrab BCL seusai prosesi pemakaman. Mengetahui itu, Unge meninggalkan sang suami untuk menuju kamar mandi.

Unge kemudian selesai bersih-bersih hingga lebih dari pukul 03.00 WIB. Kepada Aming, Unge bercerita saat itu dirinya akan membangunkan Ashraf.

Baca Juga: Mohon Peka! Ashraf Sinclair dan Glenn Fredly Jadi Bukti, 40 Hari Sebelum Meninggal Keduanya Ucap Titipkan Ini Bisa Jadi Tanda Orang Mau Meninggal

Namun setelah badan Ashraf digerakkan, Unge justru melihat mulut suaminya berbusa. Aming mengatakan kala itu Unge syok melihat kondisi Ashraf.

Tak lama Unge memutuskan untuk membawa Ashraf menuju Rumah Sakit MMC Kuningan, Jakarta Selatan. Setelah dilakukan beberapa penanganan, Ashraf telah dinyatakan tak bernyawa, dikutip dari Tribunnews.

Ashraf bermain di Sejuta Cinta Marshanda pada 2010 berperan sebagai Abel, dikutip dari Wikipedia.

Baca Juga: Ariel Noah Patah Hati! Bukan Hanya Sang Lady Killer yang Temani BCL, Sosok Aktor Film Tampan Ini Juga Datangi Istri Ashfraf Sinclair Saat Tampil, Pacar Baru?