GridFame.id - Selebgram adik Oki Setiana Dewi, Ria Ricis melahirkan lebih cepat dari perkiraan.
Impian Ria Ricis melahirkan lewat persalinan normal pun pupus sudah karena suatu kondisi.
Oki Setiana Dewi pun pilu lantaran Ria Ricis melahirkan lebih cepat dari perkiraan, sehingga ia tak bisa mendampinginya.
Sebelum melahirkan mendadak hari ini, Selasa (26/7/2022), dokter sebut ada masalah di ketuban Ria Ricis.
Kala itu, Ria Ricis masih bersikukuh untuk melahirkan normal.
Kondisi Ria Ricis diungkap dokter sebelum melahirkan anak pertamanya.
Tak pelak, dokter pun meyarankan Ria Ricis untuk segera melakukan persalinan.
Ria Ricis sendiri beberapa waktu lalu mengakui jika kondisi ketubannya makin berkurang di usia kandungannya yang kesembilan bulan.
Ternyata kondisi cairan ketuban sedikit begitu berbahaya bagi ibu dan janin, simak risiko fatalnya para ibu hamil wajib tahu!
"Jadi udah dua kali USG terakhir kabar hasil USG memang ketubannya agak kurang," kata Ria Ricis, dikutip dari YouTube Seleb Oncam News.
Ria Ricis Melahirkan Lebih Cepat dari Perkiraan
Menurut Ricis, kondisi ari-ari yang menua membuat suplai makanan tak masuk.
"Salah satu kemungkinannya karena kata dokter ari-arinya enggak suplai," imbuh Ria Ricis.
Karena hal itu, dokter menyarankan Ria Ricis untuk menjalani operasi sesar yang akhirnya dilakukan hari ini.
Kakak Ria Ricis, Oki Setiana Dewi pun membenarkan hal tersebut.
Melalui akun Instagramnya @okisetianadewi, Selasa (26/7/2022) mengumumkan kondisi terkini sang adik.
"Persalinan @riaricis1795 dimajukan dan harus segera caesar karena suatu kondisi."
"Sedihnya karena saya dan ibu, masih berada di Mesir sehingga tidak bisa menemani."
"Di satu sisi kami sekeluarga sedang berbahagia karena kehadiran anggota keluarga baru."
'"Selamat untuk adikku sayang @riaricis1795 dan @teukuryantr," tulis @okisetianadewi.
Bahaya Cairan Ketuban Sedikit
Para ibu hamil sebaiknya mewaspadai adanya gangguan penyakit bila cairan ketuban hanya sedikit atau biasa disebut oligohidramnion.
Cairan amniotik atau cairan ketuban adalah salah satu perisai perlindungan paling penting karena mencegah bayi merasakan tekanan apa pun.
Maka, kondisi cairan ketuban sedikit ini tentunya berbahaya bagi ibu hamil maupun janin.
Selain itu, cairan ketuban yang sedikit dapat menyebabkan beberapa komplikasi.
Trimester I
Pada 3 bulan awal kehamilan bisa menyebabkan kompresi organ janin. Kondisi ini bisa membuat janin lahir cacat hingga keguguran dan kelahiran prematur.
Trimester II
Oligohidramnion dapat menyebabkan komplikasi berat seperti lahir prematur, pertumbuhan janin lambat, dan pembatasan pertumbuhan intrauterin.
Mendekati kelahiran
Saat mendekati kelahiran hingga masa persalinan, oligohidramnion dapat menyebabkan komplikasi seperti:
- Posisi bayi sungsang karena tingkat cairan amniotik yang tidak mencukupi bisa membatasi gerakan bayi.
- Bayi merasa tertekan sehingga melepaskan meconium (tinja saat di rahim), hal ini bisa tercampur dengan ketuban dan dapat menyebabkan masalah pernapasan pada bayi.
- Kompresi tali pusat yang menyebabkan penurunan denyut jantung, akumulasi karbondioksida dalam darah, dan kerusakan otak pada bayi.
Menurut March of Dimes, sekitar 4% wanita hamil didiagnosis dengan tingkat cairan ketuban rendah pada trimester terakhir. Tanda-tanda penyakit ini yang paling bisa dikenali tentunya ialah gerakan yang minim pada janin dalam kandungan.
Selebihnya tanda-tanda lain dapat diketahui saat memeriksakannya ke dokter karena berhubungan dengan kondisi langsung di dalam rahim. Risiko-risiko ini dapat dikurangi jika tingkat cairan ketuban terus dipantau. Oleh karena itu, kuncinya adalah dengan rutin berkonsultasi pada dokter kebidanan dan kandungan selama kehamilan berlangsung, dikutip dari Nakita.id.