Antara lain yaitu akibat trauma kecelakaan atau benturan yang sangat keras, tali pusat yang pendek, hipertensi, keabnormalan rahim, ketuban pecah, dan ‘tekanan’ saat menyetir mobil yang dilakukan terus menerus dengan jarak relatif jauh.
Lepasnya plasenta sebagian biasanya ditandai dengan perdarahan ringan sampai sedang, ketidaknyamanan perut bagian bawah, nyeri perut, dan nyeri tekan pada rahim dari ringan hingga berat.
Adapun lepasnya plasenta keseluruhan biasanya ditandai dengan perdarahan berat dengan warna merah kehitaman, perut kencang seperti papan dan nyeri bila ditekan, terjadi kontraksi yang terus menerus tanpa sempat istirahat dengan intensitas kuat.
Selain itu, detak jantung bayi terdengar tidak teratur, relatif kurang terdengar, melambat, dan akhirnya tidak terdengar juga bisa menjadi salah satu tanda lepasnya plasenta secara keseluruhan.
Kondisi ini dapat menyebabkan kematian bagi ibu dan janin.
Oleh karena itu, ketika mengalami perdarahan meskipun cuma sekedar vlek, Moms sebaiknya segera melakukan pemeriksaan pada dokter.
Begitu pun bila Moms merasakan sakit luar biasa hebat bersamaan dengan terjadinya kontraksi rahim.
Sebab bisa saja hal tersebut merupakan tanda-tanda lepasnya plasenta dari dinding rahim.
Tindakan umum yang biasa dilakukan pada kondisi ini ialah operasi sesar, dikutip dari Nakita.id.