Dengan suara bergetar menahan tangis, Joanna mengaku sempat tak terima sang suami meninggal di usia yang masih sangat muda.
"Pokoknya waktu di awal-awal (kepergian Radit) aku marah banget lah sama Tuhan gitu kan. Karena aku merasa kok Tuhan yang aku sembah selama ini kok ngelakuin ini ke aku ya," kata Joanna.
"Terus aku gak tahu ngomongnya dari mana. Aku merasa dikecewakan banget sama Tuhan," sambungnya.
"Kok aku merasa udah layanin Tuhan, bahkan sampai kepergian Radit aku merasa gak pernah sekalipun kayak aku intinya percaya Radit bakal sembuh gitu aku gak pernah 'yaudah terserah Tuhan deh', enggak," jelasnya.
Selama masa kritis Radit di rumah sakit, Joanna tak henti berdoa dan memohon kesembuhan untuk sang suami.
Sayangnya takdir berkata lain, Radit mengembuskan napas terakhir tanpa sempat bertemu dengan anak-anaknya di detik-detik terakhir.
"Aku benar-benar perkatakan kesembuhan, aku perkatakan iman aku tapi kok pada endingnya gitu Tuhan," tutur Joanna.
Di saat dirinya terpuruk, Joanna justru mendapatkan dampak yang besar dari kepergian Radit.
Pasalnya ada banyak orang yang datang membantu mendoakan serta menguatkannya yang diselimuti duka.
Bahkan dukungan datang dari masyarakat Indonesia yang juga tak mengenal Raditya Oloan sebelumnya.