GridFame.id - Kasus penembakan Brigadir J atau Yoshua Hutabarat kini masih diusut.
Diketahui pihak kepolisian masih mencoba menemukan fakta-fakta baru di balik tragedi mengerikan tersebut.
Hingga saat ini, polisi sudah menetapkan empat tersangka.
Di antaranya adalah Baradha Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, Kuat Ma'ruf, dan Irjen Ferdy Sambo.
Irjen FS diketahui adalah sosok yang mencetuskan skenario penembakan Brigadir J.
Pihak kepolisian pun hingga kini belum membeberkan kepada publik motif yang sebenarnya.
Tentu saja hal ini membuat keluarga Brigadir Yoshua sangat terpukul.
Terlebih muncul tudingan miring soal Brigadir J yang melecehkan istri Irjen FS.
Kini perlahan kebenaran kasus tersebut mulai terungkap.
Meski belum merelaka kejadian malang yang menimpa putranya, Samuel Hutabarat ayah Brigadir J mengaku bakal berlapang dada menerima beri maaf untuk Irjen FS.
Namun ia menekankan agar kasus penembakan putranya tetap diusut tuntas sesuai prosedur hukum.
Ayah Brigadir J atau Nopriansyah Yosua Hutabarat, Samuel Hutabarat, tetap memberikan maaf kepada Ferdy Sambo yang telah memerintahkan untuk menembak anaknya.
"Kalau dia (Ferdy Sambo) meminta maaf, maka pintu maaf tetap terbuka, tetapi hukum tetap berlaku," kata Samuel di rumahnya, Selasa (9/8/2022).
Ia mengatakan sebagai manusia tetap membuka pintu maaf, apabila Ferdy Sambo meminta maaf.
Namun, sebut Samuel, karena Indonesia adalah negara hukum, setiap orang yang bersalah harus mendapat hukuman sesuai perbuatannya.
"Kami keluarga menunggu keadilan, kiranya di negara kita berjalan hukum yang berlaku sesuai perbuatan masing-masing," kata Samuel.
Keluarga tidak pernah menyangka, anaknya Brigadir J meninggal karena ditembak atas perintah Ferdy Sambo.
Selama mendiang Yosua masih hidup, tidak pernah menceritakan kepahitan atau sesuatu yang buruk terkait Ferdy Sambo dan keluarga.
Bahkan mendengar informasi anaknya meninggal ditembak, Ibu Brigadir J, Rosti Simanjuntak sampai syok berat.
"Kami sangat sedih sangat terpukul dengan kenyataan anak kami ditembak. Makanya Ibunya syok sekarang," kata Samuel di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar.
Ia mengatakan dari awal informasi dari Mabes Polri, jika anaknya meninggal karena insiden tembak menembak antara ajudan Ferdi Sambo.
Dengan terungkapnya kenyataan jika Brigadirnya meninggal karena ditembak membuat ibunya Brigadir J, Rosti Simanjuntak syok.
"Kami sangat sedih. Anak kami meninggal ditembak dan diperlakukan tidak sebagaimana mestinya, masyarakatlah yang menilai bagaimana anak kami seharusnya diperlakukan," kata Samuel.
Keluarga tidak pernah menyangka anaknya akan meninggal ditembak di rumah dinas Ferdy Sambo.
Ia berharap kasus dapat diungkap dengan transparan dan memberikan keadilan yang seadil-adilnya.
"Jangan sampai hukum tumpul ke atas dan tajam ke bawah," kata Samuel.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Keluarga Brigadir J Buka Pintu Maaf untuk Irjen Ferdy Sambo tapi Hukum Tetap Berlaku