GridFame.id - Pembunuhan terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J telah disiapkan oleh Irjen Ferdy Sambo dan anak buahnya dengan matang.
Bahkan, Ferdy Sambo telah menyiapkan sarung tangan untuk digunakan dalam pembunuhan tersebut.
Rupanya, Ferdy Sambo ini sempat memberikan perlakuan sadis pada Brigadir J sebelum tewas dibunuh.
Bahkan Brigadir J yang sudah kesakitan dianiaya, dalam keadaan berjongkok ia sempat mengucapkan permohonan terakhirnya kepada Ferdy Sambo namun tak digubris.
Soal penganiayaan Ferdy Sambo kepada Brigadir J sebelum dihabisi diungkap oleh Bharada E kepada mantan pengacaranya, Muhammad Burhanuddin dan Deolipa Yumara.
Saat pergi ke rumah dinas Ferdy Sambo pasca pulang dari Magelang, ternyata Brigadir J tak pernah masuk ke kamar Putri Candrawathi.
Jangankan masuk kamar Putri Candrawathi, Brigadir J saat hari kejadian bahkan tak berani masuk ke dalam rumah dinas Ferdy Sambo sebelum adanya perintah.
Hal itu diungkap mantan pengacara, Muhammad Burhanuddin yang ungkap hasil wawancaranya dengan Bharada Eliezer.
Saat hadir ke acara Indonesia Lawyers Club TV One, Muhammad Burhanuddin menjelaskan pada tanggal 8 Juli 2022, tepat hari kematian Brigadir J terjadi suasana mengerikan.
Bermula ketika baru tiba di rumah dinas, Brigadir J memilih santai-santai duduk di teras rumah.
Lalu kemudian, Brigadir J dipanggil masuk ke dalam rumah oleh Ferdy Sambo yang memang sudah tiba duluan.