- Semua bahan tersebut kamu rebus menggunakan dua gelas air.
- Didihkan rebusan rempah hingga air menyusut menjadi satu gelas air saja.
- Kemudian saring air rebusan rempah tersebut.
- Selanjutnya, air rempah yang masih panas itu kamu gunakan untuk menyeduh tepung susu yang biasa kamu konsumsi.
“Tepung susu yang biasa saya konsumsi itu yang low-fat. Saya ambil air rempah tuangkan ke tepung susu itu lalu aduk. Kita dapat protein dan kita dapat air rempahnya,” jelas Rita.
Jika Anda ingin mengombinasikan air rempah dan protein tersebut dengan satu porsi buah, bisa juga mencampurkannya dengan jus.
Caranya, setelah air rempah dan susu tadi suhunya sudah turun dan tidak terlalu panas, kamu masukkan ke dalam blender dan masukkan potongan buah sesuai selera.
“Bisa buah pisang, melon, atau apa pun dan blender jadi satu. Itu komplet all in one. Ada rempah, ada susu sumber protein, ada buah sebagai mikronutrien.
"Proses regenerasi sel kita akan berlangsung maksimal karena kita sudah memasukkan berbagai macam zat yang diperlukan untuk regenerasi sel tubuh kita termasuk sel imunitas,” papar Rita.
Minuman Air Rempah Lebih Baik Dingin atau Hangat?
Untuk cara meminum minuman rempah, Rita menyarankan untuk meminumnya dalam kondisi panas atau hangat.
Sebenarnya tak ada aturan yang melarang minuman rempah dikonsumsi dalam keadaan dingin atau diberi tambahan es batu.
Namun, ada beberapa efek tertentu dari minuman rempah yang hanya bisa didapatkan ketika diminum dalam keadaan panas.
“Kalau dia (minuman rempah) dikonsumsi panas dia punya efek untuk melancarkan peredaran darah. Jadi efeknya dobel. Efek hangat dan panas dari rempah dapat juga efek dari air hangat dapat,” tutur Rita.
Tak itu saja, meminum minuman rempah dalam keadaan panas atau hangat juga bisa memberikan efek nyaman pada tubuh.
Sementara ketika minuman rempah dinikmati dalam keadaan dingin, memang tak akan mengurangi nilai nutrisinya tapi sifatnya terlalu berbeda satu sama lain.
Karena makan dan minum tidak hanya untuk memenuhi zat gizi saja tapi juga penting mempertimbangkan rasa nyaman ketika mengonsumsinya.
“Karena rasa kenyamanan akan memberikan rasa psikologis tersendiri jadi lebih baik. Psikologis sangat menentukan kondisi tubuh kita, pola pikir itu sangat menentukan,” pungkas Rita.