menurun Dr. Istiana menambahkan pada saat daya tahan tubuh menurun, sistem antibodi tidak dapat secara maksimal melawan infeksi meningitis. Akibatnya, kuman bisa menyebar ke sumsum tulang belakang dan selaput otak.
4. Benturan dan operasi otak
Meningitis juga bisa terjadi bila seseorang mengalami kecelakaan atau benturan di bagian kepala yang menyebabkan tulang kepala retak atau terbuka, sehingga bakteri masuk ke selaput otak.
“Untuk khasus tertentu, proses operasi bagian otak yang tidak tepat dapat mengakibatkan bakteri masuk ke otak akibat terbukanya kepala saat operasi,” jelasnya.
Penyakit radang selaput otak ini dapat menyerang segala usia. Usia paling rentan, kata dr. Istiana, adalah bayi di bawah usia 1 tahun dan orang dewasa pada usia lanjut akibat kerentanan daya tahan tubuh.
Selain itu, usia remaja 15 - 24 tahun juga rentan terhadap meningitis jika menerapkan gaya hidup yang tidak sehat. "Seperti merokok, mengonsumsi alkohol, atau berpergian ke club di tengah orang banyak, sehingga tanpa disadari memiliki potensi tertular meningitis," imbuh dia.
Adapun gejala awal dari penyakit meningitis ini dapat bermacam-macam.
- Nyeri kepala
- Nyeri leher nyeri otot
- Mual
- Muntah
- Nafsu makan menurun
- Lesu
- Cepat mengantuk
Gejala yang lebih parah yang dapat terjadi yaitu
- Kejang Kaku kuduk (leher)
- Penurunan kesadaran
- Nyeri kepala berat
- Demam tinggi di atas 38 derajat
- Gangguan penglihatan
- Kejang
- Gangguan konsentrasi
- Gangguan pendengaran
- Gangguan keseimbangan tubuh
- Lumpuh
"Biasanya, gejala-gejala ringan tersebut dapat terjadi sekitar 1 hingga 2 minggu. Jika dibiarkan, gejala-gejala berat dapat terjadi," jelas dr. Henny.
"Biasanya, gejala-gejala ringan tersebut dapat terjadi sekitar 1 hingga 2 minggu. Jika dibiarkan, gejala-gejala berat dapat terjadi," jelas dr. Henny, dikutip dari Kompas.com.