GridFame.id - Duka dunia komedi tanah air kehilangan salah satu komedian, Parto Patrio berderai air mata rekannya di 'Ngelaba' sudah tiada di usia 47 tahun sebelum berpulang bak perlihatkan tanda orang akan meninggal.
Raut kesedihan dan kehilangan begitu terlihat di wajah Parto.
Banyak rekan komedian yang terpukul kehilangan salah satu komedian ternama di tanah air.
Selain Parto, pelawak Daus Mini pun tak kuasa menahan air mata.
Isak tangis Daus Mini pecah ketika dirinya mengenang almarhum sang komedian tanah air.
"Terlalu banyak kenangan. Kami sering bercanda..." ujar Daus yang menghentikan ucapannya karena tak kuasa menahan tangis.
Tangannya pun segera menutupi bibirnya yang kian bergetar.
"Sedih, pasti merasa kehilangan, dan tentu terpukul.
Tapi gimana lagi, itu udah yang terbaik dari Allah. Kita hanya bisa mengikhlaskan dan memaafkan kesalahannya," terang Daus dengan nada pelan saat ditemui di rumah duka.
Bagi Daus Mini, sang komedian yang kini sudah tiada merupakan seseorang yang baik hati, saleh, dan dapat dijadikan panutan.
Begitu juga dengan komedian Arie Untung yang juga tak kuasa menahan tangis saat mengucapkan rasa belasungkawanya kepada istri pelawak ternama yang terus-terusan menangis.
Sebelum Berpulang Komedian Ternama Bak Perlihatkan Tanda Orang Akan Meninggal
Istri almarhum pelawak ternama, menceritakan hal-hal yang membekas di benaknya sebelum kepergian sang suami. "Dia (almarhum) mengigau kepada saya. Dia pengin pulang. 'Ayuk, pulang', katanya. Aku bilang, 'ini rumah kita, mau pulang ke mana?' Begitu," ujar sang istri.
Tak hanya itu sebelum berpulang sang komedian disebut sering mengigau. "Pas tidur, dia (almarhum) sering mengigau lagi di tempat shooting atau di tempat lain, padahal dia lagi di kamar sendiri," ujar sang istri.
Pada pekan terakhir sebelum meninggal pun, almarhum kerap berbicara melantur. "Ngomongnya udah ngawur, suka halusinasi juga".
Tanda Orang Akan Meninggal Dunia
Kapan kematian seseorang akan tiba, semua orang pasti tidak tahu, namun manusia hanya bisa mempersiapkan diri dengan cara taubat atas segala kesalahan yang telah diperbuat sebelum kematian itu datang.
Tanda Sudah Dekat dengan Kematian:
1. Sering Tidur
Tanda yang pertama jika seseorang sudah dekat dengan kematian adalah orang tersebut akan sering tidur dan durasinya lama.
2. Tidak Punya Nafsu Makan dan Minum
Tanda yang kedua adalah orang tersebut tidak memiliki nafsu makan atau minum, walaupun dengan makanan dan minuman favoritnya tidak ia tak nafsu untuk mengkonsumsinya.
3. Muncul Kebingungan
Tanda yang selanjutnya adalah seseorang yang sudah dekat dengan kematian biasanya suka merasa kebingungan atau inkoherensi. Beberapa orang mungkin menjadi gelisah dan agresif jika mereka tidak menyadari sedang berada di mana atau apa yang sedang terjadi, dikutip dari Sonora.id.
4. Halusinasi
Anda mungkin pernah mendengar tentang orang yang sekarat mengatakan bahwa mereka melihat orang-orang yang sudah lama dicintai di hari-hari terakhir mereka.
Meskipun mungkin apa yang dikatakan seseorang ketika berhalusinasi adalah kejujuran yang mengecewakan, jangan coba untuk mengoreksinya.
Berdebat tentang apa yang nyata dan apa yang tidak hanya akan menyebabkan kebingungan dan frustrasi. Lebih baik ajukan pertanyaan kepada mereka dan bantu mereka memahami apa yang sedang dilihat, dikutip dari Tribunnews.
5. Mengatakan hal-hal tak biasa
Biasanya seseorang yang akan meninggal mengatakan hal-hal tak biasa.
Kebanyakan, hal tersebut merupakan pesan terakhir seseorang yang akan meninggal, dikutip dari Kompas.com.
Mengenang Sosok Budi Anduk Rekan Parto Patrio yang Sudah Tiada
Komedian Parto Patrio ikut kehilangan atas meninggalnya Budi Prihatin alias Budi Anduk yang telah pergi untuk selama-lamanya, pada Senin (11/1/2016) silam.
Meski sudah cukup lama berpulang namun kenangan tentang sosok komedian Budi Anduk masih terngiang dalam benak orang terdekat dan para penggemar.
Parto salah satunya ia pun mengenang sosok Budi Anduk, sebelum terkenal almarhum Budi sempat menjadi asisten Parto dan ikut terlibat di acara 'Ngelaba' bersama anggota lain grup Patrio.
"Budi sudah ikut lama dengan saya. Dia jadi asisten 1994, sekitar 10 tahun. Dari mulai asisten, lalu dari 'Ngelaba' jadi koordinator penonton," ujar Parto.
"Terus dia juga sempat galau antara mau ngeband atau ngelawak. Saya bilang, "harus ambil keputusan', lalu dia ambil pelawak dan kemudian sukses," lanjutnya.
Pria bernama asli Eddy Soepono itu mengaku tidak ada firasat sama sekali, jika rekannya tersebut akan pergi untuk selama-selamanya.
"Nggak ya, saya malam Jumat bawa ambulance, mudah-mudahan mau. Tapi (saat itu) dia nggak mau dibawa ke rumah sakit, dia tetap menolak, firasat sih nggak ada," imbuhnya, dikutip dari Tribunnews.
Budi Anduk diketahui meninggal dunia sekitar pukul 14.45 WIB pada usia 47 tahun. Ia dikabarkan menderita sakit paru-paru basah, dikutip dari Tribunnews.
Sebelum meninggal, Budi Anduk sempat berada dalam kondisi kritis di ruang HCU (High Care Unit) Rumah Sakit Kanker Dharmais (RSKD), Jakarta.
Jenazah Budi Anduk disemayamkan di Jalan Inkaso No. 5, Jatiwaringin, dan disalatkan di Masjid Jami' Al-Abraar, di Jatiwaringin, Bekasi.
Jenazah dimakamkan di sebelah makam sang ibu di TPU di Jalan Kampung Kemang, Pondok Gede, Bekasi, dikutip dari TribunSeleb.