Bahkan kerugiannya mencapai 400 M karena banyak perusahaan besar yang enggan bekerja lagi dengan Billar.
"Hancur, semua hampir, semua bisnis dia hancur, yang kerja sama salah satu pengusaha, kalau enggak salah sekitar Rp 400 miliar sahamnya, enggak tahu saya yang mana," kata Adek.
"Terus siapa mau yang bertanggung jawab? Sekarang saya mau tanyakan kepada penyidik, buktikan klien saya membanting berkali-kali harus dibuktikan dulu. Kalau tidak benar siapa yang mau bertanggung jawab? Ini sudah kena mental, klien dan keluarganya," jelasnya. "Nama baiknya sudah hancur akibat pemberitaan yang dilakukan netizen, siapa yang bertanggung jawab jika tidak terbukti? Saya hanya bingung kepada pihak penyidik, buktikan bahwa bener enggak klien saya melakukan banting-banting berkali-kali?" tambahnya.
Dengan suara lantang, Adek mempertanyakan keberadaan saksi yang diduganya sebagai provokator dalam kasus ini. "Kan ada saksi dua orang nih dan katanya membanting berkali-kali, melihat enggak? Kalau saksi melihat ya berarti bukan perkelahian berarti akting, dong. Enggak mungkin itu terjadi," beber Adek.