GridFame.id - Kabar pilu datang dari Pak Ogah yang terbaring di rumah sakit.
Kondisi Pak Ogah terlihat terkulai lemah berjuang melawan penyakitnya.
Berkaca dari perjuangannya melawan rasa sakit yang tak main-main mulai sekarang waspadai gejala sakitnya, siapa saja kena.
Sudah lebih dari 10 hari pria pemilik nama Abdul Hamid ini mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
Pak Ogah sendiri dikenal sebagai pengisi Film Seri si Unyil, wajahnya pun dulu sering terlihat di televisi.
Istri Pak Ogah pun membeberkan kondisi sang suami saat ini.
Kondisi Pak Ogah
Sebelumnya, Pak Ogah juga sudah sempat dirawat di rumah sakit.
Namun tak selang berapa lama dubber Pak Ogah dalam serial Si Unyil itu sudah diperbolehkan pulang ke rumah.
Kondisinya pun sudah tak bisa makan sendiri, harus dibantu.
Pak Ogah juga sering marah tanpa alasan yang jelas.
Kondisi sosok pria yang mengisi suara tokoh Pak Ogah di Film Seri Si Unyil itu dibagikan akun instagram pribadinya @Pakogah_real beberapa waktu lalu.
Dikutip dari Tribunnews.com, Pak Ogah kembali mengidap stroke untuk kedua kali dan dilarikan ke rumah sakit di kawasan Bekasi.
Sampai Minggu (30/10/2022) terhitung sudah 12 hari Pak Ogah menjalani perawatan intensif.
Yuyun, istri dari Pak Ogah menyebut stroke yang dialami suaminya itu kini menyerang bagian sebelah kiri tubuhnya.
"Stroke sebelah kiri. Sudah 11 hari di rawat di Rumah Sakit," kata Yuyun kepada Tribunnews, Sabtu (29/10/2022).
Kemudian, kondisinya kini berangsur membaik ketika nafsu makan Pak Ogah kembali stabil walaupun belum sepenuhnya.
"Nafsu makan sudah mau makan sedikit-sedikit," ungkap Yuyun.
"Cuma sekarang sudah ga bisa makan sendiri, di suapin," lanjutnya.
Namun, jarum suntik masih menempel di tangan kiri Pak Ogah untuk memberikan daya tahan tubuh kepada pria berkepala plontos itu.
Baca Juga: Kondisi Pak Ogah Semakin Memburuk
Sebagai informasi, Pak Ogah mengalami penyumbatan pembuluh darah di otaknya hingga ia sulit berkomunikasi.
"Cuma sekarang sudah ga bisa makan sendiri, di suapin," lanjutnya, dikutip dari Tribunnews.
Namun, jarum suntik masih menempel di tangan kiri Pak Ogah untuk memberikan daya tahan tubuh kepada pria berkepala plontos itu.
Siapa Saja Bisa Berisiko Stroke
Stroke atau serangan otak, terjadi ketika aliran darah ke otak terhenti atau terganggu, bisa karena adanya penggumpalan darah atau karena perdarahan di otak.
Jika aliran darah ke otak terhenti, maka kinerja otak akan terganggu dan bisa menyebabkan sel-sel otak mati, hanya dalam waktu beberapa menit. Banyak orang mengira, stroke hanya menyerang orang-orang berusia di atas 60 tahun. Namun faktanya, orang usia berapa saja bisa terserang stroke.
Risiko terserang stroke akan meningkat seiring bertambahnya usia dan beberapa faktor risiko bisa meningkatkan peluang terkena stroke.
Orang yang berisiko terkena stroke Setidaknya ada sepuluh hal yang bisa menyebabkan seseorang berisiko terserang stroke. Berikut daftarnya.
1. Orang dengan tekanan darah tinggi
Tekanan darah 140/90 atau lebih tinggi dapat merusak pembuluh darah (arteri) yang mensuplai darah ke otak. Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi, penting untuk melakukan perubahan gaya hidup dan mengonsumsi obat-obatan secara rutin sesuai anjuran dokter, untuk menurunkan risiko stroke.
2. Orang dengan penyakit jantung
Penyakit jantung adalah faktor risiko terpenting kedua untuk stroke. Misalnya, penyakit arteri koroner meningkatkan risiko stroke, karena plak menumpuk di arteri dan menghalangi aliran darah yang kaya oksigen ke otak. Kondisi jantung lainnya, seperti cacat katup jantung, detak jantung tidak teratur (termasuk fibrilasi atrium), dan ruang jantung yang membesar, dapat menyebabkan pembekuan darah yang selanjutnya dapat menyebabkan stroke.
3. Orang dengan diabetes
Diabetes menyebabkan gula menumpuk di dalam darah dan mencegah oksigen dan nutrisi masuk ke berbagai bagian tubuh Anda, termasuk otak. Pada orang dengan diabetes, tekanan darah tinggi juga sering terjadi. Tekanan darah tinggi adalah penyebab utama stroke dan merupakan penyebab utama peningkatan risiko stroke di antara penderita diabetes
4. Riwayat stroke ringan
Riwayat TIA (serangan iskemik transien) atau stroke ringan juga membuat seseorang lebih berisiko terserang stroke. Stroke ringan memiliki gejala yang sama dengan stroke, tetapi gejalanya tidak bertahan lama. Jika Anda pernah mengalami satu atau lebih stroke ringan, Anda hampir 10 kali lebih berisiko terkena stroke daripada seseorang dengan usia dan jenis kelamin yang sama yang tidak pernah mengalami stroke ringan TIA.
5. Jumlah sel darah merah tinggi
Peningkatan yang signifikan dalam jumlah sel darah merah mengentalkan darah dan membuat pembekuan lebih mungkin terjadi. Hal ini meningkatkan risiko stroke.
6. Kolesterol tinggi
Kadar kolesterol yang tinggi dapat berkontribusi pada penebalan atau pengerasan pembuluh darah (aterosklerosis) yang disebabkan oleh penumpukan plak.
Plak merupakan endapan zat lemak, kolesterol, dan kalsium. Penumpukan plak di bagian dalam dinding arteri dapat menurunkan jumlah aliran darah ke otak. Stroke akan terjadi jika suplai darah ke otak terputus, dikutip dari Kompas.com.