Find Us On Social Media :

Heboh Pemain Sinetron SA Terjerat Kasus Investasi Bodong, Kemenkeu Bongkar Modus Investasi Abal-abal yang Catut Nama Artis

Sasqia Asmawari Putri atau Sasqia Putri artis sinetron yang terseret kasus investasi bodong.

GridFame.id - Belakangan jagat maya tengah heboh dengan kabar artis cantik pemain sinetron Anak Jalanan yang terseret kasus investasi bodong.

Artis cantik bernama Sasqia Asmawari Putri dilaporkan ke Polres Jakarta Timur atas kasus penipuan berkedok investasi alat kesehatan.

Kasus investasi yang menyeret nama Sasqia menimbulkan kerugian kurang lebih Rp 1,8 miliar.

Parahnya, jumlah korbannya mencapai 36 orang.

Dikutip dari Kompas.com, tanggal 11 Januari 2023 Sasqia dan korban melakukan tahap mediasi untuk kedua kalinya.

Sayangnya pada tahap mediasi yang kedua pun masih belum ada titik terang.

Banyaknya kasus investasi bodong yang menyeret nama para artis pun meningkatkan kewaspadaan masyarakat.

Kemenkeu juga ternyata sudah mengungkap ciri-ciri dan modus yang biasa digunakan para pelaku investasi bodong.

Termasuk dengan mencatut nama artis atau publik figur ternama.

Agar tak tertipu, simak ini dia ciri-ciri modus investasi bodong yang harus diwaspadai.

Apa saja?

Baca Juga: Dijamin Aman dan Diawasi OJK, Begini Cara Bertransaksi Reksadana Pakai Investasi Pintar di Shopee

Ciri- ciri modus investasi bodong

Dilansir dari laman resmi djkn.kemenkeu.go.id yang mengutip dari akun Instagram resmi OJK, ada enam ciri investasi bodong yang harus diwaspadai masyarakat sebelum memulai berinvestasi.

1. Informasi terkait proses bisnis investasi tidak jelas. 

Investasi bodong biasanya berasal dari perusahaan yang tidak jelas rekam jejaknya ataupun asal usulnya, hal ini berarti mereka tidak memiliki kredibilitas dalam mengelola dana investasi.

Perusahaan investasi bodong juga tidak terdaftar di OJK, oleh karena itu, Anda harus selalu teliti dan waspada dalam memilih perusahaan investasi.

Menawarkan bonus jika berhasil mendapatkan anggota baru. 

Setelah anda sudah bergabung ke dalam investasi bodong, biasanya pimpinan atau pihak yang mengelola investasi tersebut akan menugaskan anda untuk mencari investor baru.

Kemudian jika anda berhasil mendapatkan calon investor baru, anda akan mendapatkan sejumlah bonus, oleh karena itu, tak heran jika investasi bodong tidak ada matinya dan semakin meluas.

2. Menjanjikan keuntungan tidak wajar dalam waktu singkat dan tanpa risiko.

Perlu Anda ketahui bahwa mendapatkan sebuah keuntungan dari investasi tidak bisa cepat dan dalam kurun waktu yang singkat.

Baca Juga: Jangan Cuma Ikut-Ikutan, Ketahui Dulu Kelebihan dan Kekurangan Investasi Emas sebelum Memulainya 

Akan tetapi berbeda dengan investasi bodong, biasanya mereka akan menawarkan keuntungan yang tinggi dalam waktu singkat, jadi, Anda harus lebih berhati-hati dan jangan mudah tergiur dengan hal tersebut.

3. Menjanjikan aset yang diinvestasikan aman dan memberikan jaminan pembelian kembali. 

Investasi yang benar tidak akan pernah menjanjikan keuntungan pasti dan jaminan pembelian kembali.

4. Menawarkan produk investasi melalui media sosial, grup whatsapp, telegram, yang mencantumkan foto artis, tokoh agama, atau public figure

Perusahaan investasi bodong tidak pernah menjelaskan secara detail produk apa yang mereka tawarkan.

Mereka hanya mencatut foto-foto artis, bahkan ada beberapa kasus yang terjadi dimana para investor tidak mengetahui produk apa yang mereka beli.

Para investor ini hanya menyetorkan sejumlah uang sesuai dengan harga produknya, hal tersebut terjadi karena para investor hanya menginginkan keuntungan tinggi yang akan mereka peroleh, jadi mereka sering mengabaikan produk yang apa yang telah mereka beli.

5. Entitas yang menawarkan investasi tidak memiliki izin dari otoritas yang berwenang

Investasi bodong biasanya tidak memiliki izin dari otoritas yang berwenang, oleh karena itu sebaiknya sebelum berinvestasi biasakan untuk mengecek perusahaan yang menawarkan investasi tersebut sudah terdaftar atau belum.

Baca Juga: Jangan Hanya Ikuti Tren, Perhatikan Dulu 3 Hal Ini sebelum Berinvestasi Agar Tidak Boncos