Find Us On Social Media :

Korbannya Mulai dari Ibu-Ibu Hingga Pengusaha, Kemenkeu Bocorkan 3 Tipe Investasi Bodong yang Harus Diwaspadai

Ciri-ciri penipuan berkedok investasi.

GridFame.id - Di era globalisasi seperti sekarang ini, sudah banyak orang yang mulai paham investasi.

Investasi sendiri merupakan kegiatan tanam modal kepada suatu perusahaan atau suatu aset dengan tujuan menerima manfaatnya di kemudian hari.

Melakukan investasi pada dasarnya sama dengan menabung.

Bahkan belakangan investasi bisa dilakukan hanya dengan modal minim.

Ada banyak platform yang menyediakan fasilitas dan fitur investasi untuk para penggunanya.

Selain itu, ada banyak jenis investasi yang bisa dipilih sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan.

Sayangnya di tengah masyarakat yang melek investasi, ada oknum yang berusaha memanfaatkannya.

Mereka kerap membuat modus penipuan berkedok investasi yang merugikan masyarakat.

Parahnya semakin hari modus yang dipakai semakin 'niat' sehingga banyak orang terkelabui.

Agar hal ini tak terjadi dan jumlah korban semakin banyak, Kemenkeu mengungkap tipe investasi bodong yang harus diwaspadai.

Apa saja tipe investasi bodong itu?

Baca Juga: Heboh Pemain Sinetron SA Terjerat Kasus Investasi Bodong, Kemenkeu Bongkar Modus Investasi Abal-abal yang Catut Nama Artis

Tipe- tipe Investasi Bodong

Dilansir dari laman resmi djkn.kemenkeu.go.id, berikut ini tipe investasi bodong yang menjamur di masyarakat:

1. Investasi Online/ Robot Trading

Investasi bodong yang dilakukan secara online, tipe penipuan semacam ini sangat marak terjadi di dunia maya.

Biasanya para pelaku akan mencari atau menarik para korbannya melalui iklan di media sosial.

Di mana mereka membuat sebuah iklan yang berisi kalimat ajakan untuk berinvestasi dengan menawarkan keuntungan besar dalam waktu singkat.

Di sisi lain, para pelaku penipuan akan merencanakan semuanya secara matang, supaya mereka terlihat profesional dan meyakinkan.

Selain itu, para pelaku juga berani mencantumkan nama OJK, BI, atau bank lain di produk yang mereka tawarkan.

Kemudian para korban akan diberikan laman website palsu yang digunakan untuk media pendaftaran investasi dan juga menyetor sejumlah uang.

Setelah semuanya sudah selesai, maka laman website tersebut akan menghilang dan tidak dapat diakses sementara para pelaku akan menghilang tanpa jejak dengan sejumlah uang yang sudah korban kirimkan.

Baca Juga: Jangan Cuma Ikut-Ikutan, Ketahui Dulu Kelebihan dan Kekurangan Investasi Emas sebelum Memulainya

2. Koperasi Bodong

Seperti yang sudah kita ketahui bahwa koperasi merupakan lembaga yang berfungsi membantu dalam mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggotanya dan juga masyarakat.

Namun baru-baru ini, koperasi simpan pinjam sempat menjadi kedok dari investasi bodong.

Dalam kasus ini, para korban yang ingin menyimpan uangnya di koperasi akan dijanjikan sejumlah bunga besar setiap bulannya.

Sedangkan orang orang yang sudah bergabung menjadi anggota akan diminta untuk mencari orang-orang untuk menyimpan uangnya di koperasi tersebut.

Kemudian mereka akan mendapatkan sejumlah bonus, hal tersebut hampir sama dengan sistem bisnis MLM atau multi level marketing.

3. Arisan Bodong

Modus penipuan ini mirip dengan arisan pada umumnya dimana arisan bodong dilakukan dalam satu kelompok yang menghimpun sejumlah uang dari para anggotanya.

Akan tetapi, dalam arisan bodong, para pelaku menawarkan keuntungan yang besar setiap kali ada yang mendapat giliran menang.

Dalam hal ini, para pelaku akan berperan sebagai pihak yang menghimpun dan menyimpan dana arisan.

Baca Juga: Jangan Hanya Ikuti Tren, Perhatikan Dulu 3 Hal Ini sebelum Berinvestasi Agar Tidak Boncos

Jenisnya pun beragam, ada arisan uang, Iphone, emas, atau barang berharga lain.

Sekarang ini, arisan bodong sudah marak terjadi di media sosial.

Modusnya, para pelaku menawarkan arisan kepada calon korban melalui media sosial.

Disini para korban diminta mentransfer sejumlah uang, kemudian para korban akan dijanjikan keuntungan yang besar setiap kali menang, akan tetapi hal tersebut tidak akan terjadi.

Sebab para pelaku akan menghilang dan sejumlah uang yang sudah ditransfer oleh para korban tidak akan kembali lagi.

Baca Juga: Dijamin Aman dan Diawasi OJK, Begini Cara Bertransaksi Reksadana Pakai Investasi Pintar di Shopee