GridFame.id -
Jasa gesek tunai atau gestun ramai di media sosial.
Gestun sendiri merupakan cara untuk mencairkan limit dibeberapa aplikasi paylater.
Contoh yang banyak dicari adalah jasa gestun Shopee Paylater, Gopaylater, Kredivo dan aplikasi paylater lainnya.
Dimana sebetulnya saldo paylater tak bisa dicairkan menjadi uang tunai.
Jasa gestun ini pun juga sudah banyak berkeliaran di media sosial.
Tetapi, anda harus berhati-hati jika ingin menggunakan jasa gestun.
Banyak penipuan yang dialami oleh pembeli maupun penjual.
Baru-baru ini ramai di media sosial soal kasus penipuan jasa gestun.
Sejumlah 53 orang menjadi korban dengan total kerugian Rp 1 miliar.
Berawal dari para korban diajak untuk gunakan jasa gestun pelaku.
Pelaku juga memberikan iming-iming dengan tambahan fee yang menarik.
Kejadian tersebut dibeberkan oleh akun twitter @Korban_FebbyRA.
Ia menceritakan awalnya pelaku menghubungi beberapa orang terdekatnya melalui WA.
Dalam chatnya, ia menawarkan beberapa orang untuk pencairan paylater menggunakan data diri masing-masing.
Selain itu korban juga diming-imingi akan diberikan fee.
Namun, setelah berhasil pencairan, pelaku malah kabur dan tak melakukan pelunasan sesuai janjinya.
Total kerugian pun mencapai Rp 1 miliar dari 53 orang yang menjadi korban.
Sampai saat ini korban masih terus mencari keberadaan pelaku.
"Kronologi awalnya si F (Pelaku) menghubungi orang terdekatnya melalui media sosial WhatsApp.
Pelaku nawarin dan mengiming-imingi sejumlah keuntungan ke mereka dengan cara mencairkan saldo limit paylater menjadi uang tunai.
Korban di suruh untuk membeli sejumlah barang fiktif melalui toko online e-commerce, seperti Shopee atau platform e-commerce lainnya,"
"Pelaku nyuruh para korban buat pake fasilitas paylater atas nama mereka sendiri, dengan janji pelunasan yang akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan tempo dari FRA.
Saat ini jumlah korban yg teridentifikasi sekitar 53 orang dengan kerugian mencapai 1 MILYAR RUPIAH!"
Baca Juga: Sering Muncul di Iklan Loker, Benarkah Perusahaan Pialang Hanya Menipu Calon Karyawannya?