GridFame.id -
Maraknya kasus penipuan dengan link phising ini semakin merajalela.
Bagimana tidak, sudah banyak korban gegara klik link phising.
Uangnya di e-wallet maupun m-banking ludes begitu saja.
Modus penipuan phising ini pun beragam terjadi di media sosial.
Mulai dari mengirimkan link undangan, kurir paket, bahkan seolah-olah menjadi CS bank atau lainnya.
Sebaiknya, masyarakat lebih waspada lagi jika ada yang mengirimkan link.
Pasalnya, jika tak diselidiki dahulu malah bisa jadi korban phising.
Apalagi kini juga sudah banyak penipu yang menyamar menjadi saudara atau kerabat dekat.
Tak hanya saldo e-wallet, uang yang ada di rekening anda juga bisa ludes.
Agar tak jadi korban phising ada 4 cara melakukan cek link phising.
Sebaiknya, sebelum klik link tersebut anda cek terlebih dahulu.
1. Lewat pencarian Google
Salah satu cara untuk mengetahui sumber atau arah link adalah dengan menyalin tautan tersebut pada kolom pencarian di Google.
Metode ini cocok untuk menelusuri tautan mencurigakan yang menyerupai laman pemerintah atau laman suatu perusahaan.
Misalnya, laman prakerja.go.id yang ditiru menjadi prakerja.com. Kita tidak perlu mengklik laman mencurgikan tersebut.
Cukup salin dan letakkan di mesin pencarian Google.
Google akan menempatkan hasil pencarian paling relevan atau menampilkan sumber laman yang direkomendasikan di urutan pertama.
2. Cek link yang diperpendek
Link mencurigakan juga basa menggunakan layanan memperpendek URL, seperti bit.ly, bl.ink, s.id, tinyurl, yourls, tiny.cc, cutt.ly, bit.do, dan lain sebagainya.
Untuk mengetahui sumber dan arah laman tersebut, maka bisa ditelusuri melalui penelusur URL dari pihak ketiga.
Caranya, bisa mengakses laman https://wheregoes.com/ atau https://urlscan.io/.
Kedua laman tersebut berguna untuk menelusuri sumber tautan, terutama bila alamat URL menggunakan fasilitas perpendek tautan.
Jadi kita tidak perlu mengklik tautan mencurigakan. Akses Where Goes atau URL Scan.
Cukup menyalin, lalu memasukkan tautan yang ingin ditelusuri pada kolom pencarian di laman tersebut.
Kemudian akan muncul detail sumber dan detailnya dengan lebih spesifik.
3. Kenali ciri laman resmi
Laman-laman resmi pemerintah Indonesia menggunakan domain ".go.id".
Contohnya setkab.go.id, kemenkes.go.id, pom.go.id, dan sebagainya.
Jika menemui tautan mengatasnamakan pemerintah tetapi tidak menggunakan domain tersebut, maka coba cek media sosial instansi terkait.
Akun media sosial resmi pemerintah biasanya disertai centang biru atau telah tervarifikasi.
Hal serupa juga berlaku untuk perusahaan dan lembaga lainnya.
Periksa, apakah media sosial resmi mereka mengumumkan atau memberikan informasi melalui tautan tersebut atau tidak.
4. Cek nama domain atau evaluasi URL situs web
Berikut tanda-tanda bahaya dari sebuah alamat website bodong yang perlu dikenali:
- Website memiliki beberapa tanda hubung atau simbol di nama domain
- Nama domain meniru bisnis sebenarnya (misalnya, “Amaz0n” atau “NikeOutlet” atau “Cybertreat”)
- Menggunakan template situs web yang kredibel
- Ekstensi domain seperti “.biz” dan “.info”. Situs-situs dengan esktensi ini cenderung tidak kredibel.