GridFame.id - Baru-baru ini jagat maya dihebohkan dengan kabar dari penyanyi Nadin Amizah.
Melalui akun TikTok pribadinya, Nadin mengungkap pengalamannya sebagai korban kebocoran data pribadi.
Nadin mengatakan nomor pribadinya telah tersebar akibat kebocoran data di salah satu marketplace.
"Gak kaget sih di era sema data punya potensi untuk bocor, yang kaget mungil adalah salah satu yang terima leaknya adalah penggemarku," tulis Nadin.
Pelantun lagu Rayuan Perempuan Gila itu juga mengunggah isi chat salah seorang penggemar yang mengaku mendapatkan nomornya dari marketplace tersebut.
"Hai Nadin, selamat untuk perilisan lagu 'Rayuan Perempuan Gila', lagu yang sangat easy listening dengan komposisi musikal. dan aku memiliki latar belakang IT, apabila ada sesuatu yang berhubungan dengan kebocoran data tentangmu, akan ku beritahu," tulis seseorang dalam pesan itu.
"Aku mendapatkan nomormu dari kebocoran data di salah satu marketplace di Indonesia. Tapi tenang sekarang semuanya telah aman karena aku sudah melaporkannya ke marketplace tersebut dan aku jamin kerahasiaan nomor pribadimu. Jangan khawatir," tambahnya.
Kasus kebocoran data yang dialami Nadin juga banyak dialami oleh pengguna platform online lainnya.
Tak sedikit pula oknum yang justru mencuri dan menyalahgunakan data pribadi yang didapat melalui kebocoran data ini.
Meski begitu, ada cara yang bisa dilakukan apabila seseorang terlanjur menjadi korban kebocoran data.
Simak ini cara tepat mengatasi kebocoran data.
Cara Mengatasi Kebocoran Data
1. Ganti Password
Apabila mengetahui data pribadi yang Anda miliki bocor, segera lakukan penggantina password di semua aplikasi yang dimiliki.
Terutama aplikasi yang berhubungan dengan transaksi pembayaran seperti m-banking, e-wallet hingga platofm belanja online yang memiliki saldo tinggal.
Akan lebih aman jika Anda juga turut mengubah password email termasuk yang terhubung ke sosial media.
Ini bisa jadi pertolongan pertama setelah mengetahui data pribadi telah bocor atau dicuri hacker.
Jangan lupa menggantinya dengan password yang kuat dan sulit untuk ditebak.
Setidaknya gunakan delapan karakter dengan kombinasi huruf, angka dan simbol serta jangan pernah menggunakan password yang sama pada beberapa akun yang dimiliki.
2. Gunakan autentikasi dua faktor
Selain mengubah password, Anda juga perlu mengaktifkan fitur autentikasi dua faktor pada setiap akun email hingga media sosial.
Dengan begitu saat platform atau layanan di internet berhasil dijebol, para pelaku tetap tidak bisa mengaksesnya karena tidak memiliki informasi kode autentikasi dua faktor.
3. Buat pengaduan ke platform yang membuat kebocoran data
Baca Juga: Duh Data Pribadi Terlanjur Bocor, Kita Bisa Apa? Segera Lakukan Ini Yuk!
Saat data pribadi bocor, langsung laporkan pada platform tersebut baik itu e-wallet maupun e-commerce.
Dengan begitu platform tersebut bisa langsung membantu melakukan pengamanan pada data pribadi Anda.
Setelah itu pantau perkembangannya lewat pesan khusus berisi apa yang terjadi dan langkah apa yang harus dilakukan berikutnya.
4. Cek rutin aktivitas perbankan yang terhubung di ponsel
Langkah berikutnya adalah awasi aktivitas perbankan yang ada di ponsel Anda.
Apabila diperlukan, Anda juga bisa menghubungi customer service untuk melakukan pembekuan rekening sementara.
Dengan begitu mencegah adanya kejadian yang merugikan seperti menarik uang atau membuka kartu kredit.
5. Laporkan ke pihak kepolisian
Laporkan kejadian kebocoran data jika sudah sangat merugikan, misalnya uang di rekening menghilang atau peningkatan pada tagihan kartu kredit.
Bawa bukti seperti riwayat transaksi yang dilakukan pembobol dan bukti lain terkait kerugian akibat kebocoran data.
Nantinya pihak berwajib akan mengusut keberadaan pelaku kejahatan siber ini apabila bukti dianggap cukup kuat.