1. Cakupan Perlindungan Luas
Asuransi penyakit kritis yang baik sebaiknya memiliki cakupan perlindungan yang cukup luas.
Semakin banyak jenis penyakit kritis yang menjadi cakupan perlindungan, maka ini menunjukkan makin lengkapnya perlindungan yang bisa diberikan oleh asuransi tersebut.
Setiap orang tentunya memiliki riwayat kesehatan yang berbeda-beda.
Oleh karena itu, ancaman penyakit kritis yang dialami pun tidak bisa disamakan.
Penting sekali untuk mengenali jenis-jenis penyakit kritis yang masuk dalam cakupan perlindungan sebuah asuransi.
2. Manfaat Jika Meninggal Dunia
Tanpa adanya manfaat meninggal dunia, tentu saja sebuah asuransi penyakit kritis bisa dikatakan kurang lengkap.
Manfaat ini akan sangat berguna bagi keluarga yang ditinggalkan, agar dapat melanjutkan hidup dengan layak.
Ketika seorang kepala keluarga tidak terlindungi dengan asuransi ini dan meninggal dunia karena salah satu penyakit kritis, maka besar kemungkinan dana darurat akan digunakan untuk membayar biaya pengobatan selama sakit, hingga menjual aset demi membayar biaya-biaya tersebut.
Baca Juga: Cocok Untuk yang Berpenghasilan Rendah, Ini Dia Manfaat dan Ciri-ciri Asuransi Mikro
Setelah itu, keluarga yang ditinggalkan pun akan kehilangan pendapatan hingga aset, hingga akhirnya standar hidup mereka jadi turun.
Jangan sampai pasca kematian justru keluarga harus menanggung beban utang yang berat.
3. Proses Klaim Mudah
Proses klaim asuransi yang baik, tentunya harus mudah serta tidak bertele-tele.
Ketika dokumen-dokumen klaim sudah lengkap, maka dalam jangka waktu tertentu, uang pertanggungan akan sampai ke tangan keluarga Tertanggung.
Semoga informasi ini dapat membantu.