GridFame.id - Kenapa banyak panggilan dari nomor asing?
Belakangan banyak yang mengeluh kerap mendapatkan telepon dari nomor asing.
Tak cuma sekali atau dua kali, hal ini hampir setiap hari terjadi.
Nomor yang digunakan sering kali berbeda.
Tentunya ini sangat menganggu aktivitas sehari-hari.
Selain itu, risiko jadi korban penipuan juga sangat tinggi.
Sebagaimana diketahui, belakangan banyak sekali penipuan lewat telepon.
Korbannya pun makin banyak dari hari ke hari.
Tentunya banyak yang jadi bertanya-tanya, apa yang menyebabkan banyak nomor asing menelepon?
Dari mana mereka mendapatkan nomor kita?
Simak penjelasan selengkapnya!
Penyebab Banyak Nomor Asing Menelepon
Penyebab ada banyak sekali nomor asing menelepon adalah karena nomor Anda sudah tersebar.
Lalu, apa penyebab nomor bisa tersebar?
Merangkum dari Kompas.com dan beberapa sumber lainnya, berikut beberapa penyebabnya.
1. Nomor Tersimpan di Aplikasi E-commerce
Ketika Anda menggunakan aplikasi e-commerce, tentunya Anda harus memasukkan nomor HP untuk keperluan pengiriman barang.
Sayangnya, tak jarang aplikasi e-commerce diretas oleh oknum nakal.
Oknum nakal tersebut mengincar data-data pengguna aplikasi, salah satunya nomor telepon.
2. Nomor Dijadikan Kontak Darurat Pinjol
Penyebab yang kedua adalah nomor dijadikan kontak darurat pinjol.
Beberapa orang mungkin asal mencantumkan nomor Anda jadi kontak darurat.
Ini bisa membuat nomor Anda tersebar dengan cepat.
Soalnya, tidak cuma satu atau dua debt collector pinjol yang bertugas menghubungi Anda.
Mereka bisa saja memberikan nomor HP Anda ke pihak lain.
3. Nomor yang Digunakan Daur Ulang
Nomor daur ulang adalah nomor pengguna lain yang sudah diblokir, kemudian didaur ulang untuk diaktifkan lagi.
Jadi, ada banyak orang tak dikenal yang punya nomor Anda.
Apalagi kalau pemilik nomor sebelumnya bermasalah.
4. Sering Mengisi Survey di Internet
Penyebab yang terakhir adalah sering mengisi survey di internet.
Ada banyak sekali survey di internet, baik yang berbayar maupun tidak.
Biasanya, survey tersebut akan meminta data berupa nama dan nomor telepon.
Oknum nakal biasanya menjual data-data tersebut ke broker.