Find Us On Social Media :

Jangan Tergiur dengan Pencairannya yang Cepat, 6 Risiko Berbahaya Pinjam di Bank Keliling Bisa di Datangi Rentenir

risiko berbahaya pinjam di bank keliling

GridFame.id - 

Peminjaman uang adalah kebutuhan yang umum bagi banyak orang.

Namun, ketika seseorang tidak memiliki akses ke lembaga keuangan resmi.

Seperti bank, maka mereka cenderung mencari alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan finansial mereka.

Salah satu opsi yang seringkali dipilih adalah pinjaman dari bank keliling atau rentenir.

Bank keliling atau rentenir sebetulnya sudah ada dan menyebar sejak dahulu.

Sebelum ramai pinjol, di beberapa daerah meminjam uang melalui bank keliling.

Biasanya petugas bank keliling akan pergi dari ke rumah rumah untuk menawarkan pinjaman.

Sayangnya, bank keliling dinilai memiliki bunga yang mencekik.

Misal pinjam Rp 100 ribu harus mengembalikan bisa mencapai Rp 200 ribu.

Meskipun terlihat sebagai solusi cepat untuk kebutuhan uang mendesak, terdapat risiko berbahaya yang sering kali terabaikan.

Yuk simak artikelnya!

Baca Juga: Kini Pinjam di Pinjol Hanya Boleh 50% Dari Gaji, Berapa Persen Idealnya Disisihkan Untuk Cicilan?

 

1. Tingginya Tingkat Bunga

Pinjaman dari bank keliling atau rentenir seringkali datang dengan tingkat bunga yang sangat tinggi.

Ini dapat menjadi jebakan, karena meskipun uang yang dipinjamkan mungkin terlihat kecil, bunga yang tinggi dapat membuat jumlah yang harus dikembalikan jauh lebih besar dari jumlah pinjaman awal.

2. Kondisi Pembayaran yang Tidak Jelas

Bank keliling atau rentenir cenderung tidak memberikan rincian yang jelas terkait dengan jangka waktu dan persyaratan pembayaran.  

3. Ancaman Kekerasan dan Tekanan Emosional

Rentenir terkadang menggunakan praktik yang tidak etis, termasuk ancaman kekerasan fisik atau tekanan emosional terhadap peminjam yang gagal membayar tepat waktu.

Hal ini dapat memberikan dampak psikologis yang serius bagi peminjam dan keluarga mereka.

4. Tidak Ada Perlindungan Hukum

Peminjam yang meminjam dari rentenir seringkali tidak memiliki perlindungan hukum yang memadai.

Kondisi pinjaman tidak tercatat secara resmi, sehingga peminjam kehilangan hak mereka untuk melindungi diri dari penyalahgunaan atau penipuan.

Baca Juga: Padahal Bunganya Lebih Rendah, Ternyata Ini Alasan Masyarakat Lebih Memilih Pinjam di Pinjol Daripada KUR

5. Tergantung pada Siklus Utang

Pinjaman dari rentenir seringkali mengarah pada siklus utang yang sulit diputuskan.

Peminjam seringkali terjebak dalam membayar utang lama dengan meminjam lebih banyak, menciptakan lingkaran setan utang yang sulit untuk keluar.

6. Kehilangan Aset atau Jaminan

Rentenir seringkali menagih pinjaman dengan jaminan yang berharga seperti barang-barang pribadi atau bahkan aset keluarga.

Kegagalan membayar pinjaman dapat mengakibatkan kehilangan aset berharga yang sulit digantikan.

Alternatif yang Lebih Aman

Meskipun pinjaman dari bank keliling atau rentenir mungkin terlihat sebagai solusi cepat, ada alternatif yang lebih aman:

- Lembaga Keuangan Resmi: Cari bantuan dari lembaga keuangan resmi seperti bank, koperasi, atau lembaga keuangan mikro yang terpercaya.

- Pendampingan Keuangan: Dapatkan nasihat keuangan dari konselor atau lembaga non-profit yang menyediakan bantuan keuangan dan pinjaman dengan suku bunga yang wajar.

- Perencanaan Keuangan: Buat perencanaan keuangan yang matang untuk menghindari kebutuhan mendesak akan pinjaman di masa depan.

Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan kecerdasan buatan.

Baca Juga: OJK Tegaskan Debitur Tak Boleh Pinjam Lebih Dari 3 Aplikasi Pinjol, Ternyata Ini Risikonya