Baca Juga: Agar Uang Tak Ludes Begitu Saja, Simak Tanda-tanda Akun E-wallet di Hack
Melansir dari beberapa sumber, pharming merupakan gabungan dari kata phising dan farming.
Modus penipuan ini bekerja dengan pelaku mengarahkan korban ke web internet yang ingin mengunjungi suatu website namun dialihkan ke situs web palsu yang berbeda.
Tujuannya untuk mendapatkan data-data pribadi seperti password, nomor akun, nomor keamanan sosial, dan sebagainya.
Pada dasarnya, pharming tak memerlukan klik awal menuju website melainkan langsung ke-direct secara otomatis sehingga pelaku bisa mengakses informasi pribadi.
Cara kerjanya, pertama, hacker mungkin akan mengirimkan kode melalui email yang bisa berubah untuk mengarahkan traffic atau lalu lintas semakin menjauh terhadap target web yang diinginkan user dan mengalihkan menuju situs web palsu.
Cara kedua, hacker menggunakan teknik bernama DNS Poisoning, dengan memodifikasi DNS pada server sehingga banyak pengguna yang mengunjungi website palu tersebut.
Berikut ini merupakan cara menghindarinya:
1. Pastikan sistem operasi, perangkat lunak antivirus, dan browser web Anda selalu diperbarui.
2. Sebelum memasukkan informasi sensitif atau login ke situs web, pastikan Anda memeriksa URL-nya dengan teliti.
3. Jangan mengklik tautan dari email atau sumber yang tidak dikenal atau mencurigakan.