Find Us On Social Media :

Waspada! Modus Penipuan dengan Cloning Kartu Debit atau Kredit, Tips Ampuh Menghindarinya

modus penipuan dengan cloning kartu debit atau kredit

GridFame.id - 

Dalam era digital ini, teknologi terus berkembang pesat, memberikan kenyamanan namun juga membuka peluang bagi penipuan dan kejahatan cyber.

Salah satu modus penipuan yang sering terjadi adalah dengan menggunakan teknik cloning kartu debit atau kredit.

Cloning kartu ini menjadi salah satu ancaman serius bagi keamanan keuangan individu maupun perusahaan.

Salah satu artis ternama, Asri Welas pernah menjadi korban dari cloning kartu ini.

Dimana kartu debitnya di cloning setelah melakukan transaksi melalui EDC.

Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan apa itu cloning kartu, bagaimana modus penipuan tersebut dilakukan.

Serta langkah-langkah yang bisa diambil untuk menghindari jatuh menjadi korban. 

Cloning kartu debit atau kredit adalah praktik penipuan di mana penjahat mencuri informasi kartu debit atau kredit milik orang lain.

Kemudian penjahat akan membuat salinan yang identik dengan kartu aslinya.

Mereka menggunakan perangkat khusus untuk menyalin informasi magnetik yang terdapat pada kartu asli .

Tujuannya agar dapat membuat kartu palsu yang memiliki data yang sama.

Baca Juga: Wajib Tahu! Simak 6 Tips Mengenali Skema Penipuan Phising Melalui Email

Bagaimana Modus Penipuan Cloning Kartu Dilakukan?

1. Skimming

Salah satu cara umum yang digunakan oleh pelaku kejahatan adalah skimming.

Mereka memasang perangkat skimmer pada mesin ATM, mesin pembayaran, atau bahkan pada perangkat POS (Point of Sale) di toko atau restoran.

Perangkat ini dapat menyedot dan menyimpan informasi dari kartu yang digunakan, seperti nomor kartu dan kode keamanan, tanpa sepengetahuan pemilik kartu.

2. Phishing dan Carding

Penipu juga dapat menggunakan teknik phishing untuk mendapatkan informasi sensitif dari pemilik kartu.

Mereka mengirimkan email atau pesan palsu yang menyerupai lembaga keuangan atau perusahaan terpercaya dengan tujuan meminta pengguna untuk memasukkan detail kartu mereka ke dalam situs palsu.

Selain itu, carding merupakan praktik membeli atau menjual informasi kartu kredit yang dicuri secara online.

3. Pembobolan Data (Data Breach)

Serangan cyber terhadap perusahaan atau lembaga keuangan bisa mengakibatkan pencurian besar-besaran data pelanggan, termasuk informasi kartu debit atau kredit.

Data yang dicuri ini kemudian bisa dijual kepada penjahat yang kemudian melakukan pembuatan kartu palsu.

Baca Juga: Waspada Modus Penipuan Pinjol Ilegal Makin Marak, Patut Curiga Kalau Data Kita Begini Bentuknya

Cara Menghindari Modus Penipuan Cloning Kartu

1. Perhatikan Lingkungan ATM atau Mesin Pembayaran

Sebelum menggunakan mesin ATM atau melakukan pembayaran di tempat umum, periksa apakah ada bagian yang tampak aneh atau terdapat perangkat tambahan yang mencurigakan yang bisa saja merupakan skimmer.

2. Gunakan Layanan Perbankan Online

Pantau secara rutin transaksi yang terjadi pada kartu debit atau kredit melalui layanan perbankan online. 

3. Waspadai Email dan Situs Web Palsu

Hindari memberikan informasi kartu debit atau kredit melalui email atau situs web yang mencurigakan.

Pastikan Anda selalu memeriksa keabsahan situs web sebelum memasukkan informasi pribadi atau keuangan.

4. Gunakan Teknologi Keamanan

Gunakan kartu debit atau kredit yang dilengkapi dengan teknologi keamanan tambahan seperti chip EMV.

Selain itu, beberapa layanan bank menyediakan fitur pemberitahuan transaksi melalui pesan teks atau notifikasi aplikasi, yang dapat membantu mengidentifikasi transaksi yang mencurigakan dengan cepat.

5. Lindungi Informasi Pribadi

Hindari membagikan informasi ini secara sembarangan, terutama melalui telepon atau pesan yang tidak terenkripsi.

Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan kecerdasan buatan.

Baca Juga: Terlanjur Jadi Korban Penipuan Freelance Abal-abal? Seabank Bagikan Tips Melaporkan Rekening yang Kena Scam