Baca Juga: Wajib Tahu! Segini Tarif Listrik PLN Baru yang Berlaku 1 Desember Besok!
1. Tingginya Tingkat Bunga dan Biaya Tambahan
Pinjol yang menghadirkan tingkat bunga dan biaya tambahan yang tidak wajar seringkali menjadi pertanda masalah.
Ketika sebuah Pinjol menawarkan bunga atau biaya administrasi yang jauh di atas batas yang ditetapkan oleh OJK, hal ini bisa menunjukkan bahwa perusahaan tersebut sedang mengalami kesulitan finansial.
Selain itu, praktik ini dapat memberikan tekanan finansial yang berlebihan kepada para peminjam, yang pada gilirannya dapat mengakibatkan default atau kredit macet.
2. Kurangnya Transparansi dan Informasi yang Tidak Jelas
Salah satu ciri khas Pinjol yang berpotensi mengalami masalah adalah kurangnya transparansi dalam informasi terkait dengan pinjaman yang mereka tawarkan.
Jika sebuah Pinjol tidak memberikan informasi yang jelas mengenai suku bunga, biaya tambahan, dan ketentuan lainnya kepada para konsumen, ini dapat menjadi tanda bahwa perusahaan tersebut tidak memiliki kejelasan atau kestabilan finansial yang memadai.
3. Pengawasan dan Peringatan dari OJK
OJK sebagai lembaga pengawas keuangan memiliki peran penting dalam mengawasi industri Pinjol.
Jika OJK memberikan peringatan atau menekankan kekurangan atau pelanggaran yang dilakukan oleh sebuah Pinjol, ini bisa menjadi sinyal penting bahwa perusahaan tersebut sedang berada dalam masalah.
Tindakan pengawasan atau peringatan dari OJK biasanya terkait dengan praktik bisnis yang tidak sesuai atau ketidakpatuhan terhadap aturan yang telah ditetapkan.
Baca Juga: Biaya Admin Shopee Naik Mulai 1 Desember Jadi Segini, Simak Rinciannya
4. Penilaian Buruk atau Ulasan Negatif dari Konsumen
Ulasan dan penilaian konsumen bisa menjadi cerminan dari kinerja sebuah Pinjol.