Find Us On Social Media :

Polis Tak Bisa Cair! Ini Daftar Penyakit yang Tidak Ter-cover Asuransi Penyakit Kritis

Penyakit yang tak dicover asuransi penyakit kritis (iStock).

GridFame.id - Anda tentunya sudah tak asing dengan asuransi penyakit kritis.

Asuransi penyakit kritis adalah jenis asuransi yang direkomendasikan untuk diambil lebih dulu.

Soalnya, asuransi penyakit kritis sama pentingnya dengan asuransi kesehatan.

Asuransi penyakit kritis ini berfungsi untuk memberikan perlindungan finansial kepada pemegang polis ketika terkena penyakit serius tertentu.

Setelah terdiagnosa penyakit, polis bisa dicairkan sebagai dana santunan.

Berbeda dengan asuransi kesehatan yang mencairkan dana sesuai tagihan, polis asuransi penyakit kritis ini akan dicairkan sekaligus di awal.

Jumlahnya sesuai dengan yang ada di dalam polis asuransi.

Meskipun asuransi ini memberikan manfaat yang signifikan, ada beberapa jenis penyakit yang mungkin tidak masuk dalam cakupan perlindungan tersebut.

Artikel ini akan membahas beberapa penyakit yang umumnya dikecualikan dari perlindungan asuransi penyakit kritis.

Apa saja penyakit yang dimaksud?

Simak sampai tuntas, yuk!

Baca Juga: Pendaftaran Asuransi Kesehatan Ditolak, Bisakah Mendaftar di Perusahaan Asuransi Lain?

Penyakit yang Tak Di-cover Asuransi Penyakit Kritis

1. Penyakit Kronis yang Berkembang Secara Perlahan

Penyakit seperti osteoarthritis, osteoporosis, atau penyakit ginjal kronis mungkin tidak termasuk dalam daftar penyakit kritis yang dapat diakui oleh asuransi.

Kondisi ini sering kali berkembang secara perlahan dan tidak mendadak.

Jadi, mungkin dianggap sebagai risiko yang sulit untuk diukur atau diprediksi.

2. Penyakit Mental

Banyak polis asuransi penyakit kritis tidak mencakup penyakit mental seperti depresi, kecemasan, atau gangguan mental lainnya.

Meskipun semakin banyak kesadaran akan pentingnya kesehatan mental, masih ada beberapa polis yang tidak menyertakan perlindungan untuk penyakit mental.

3. Penyakit yang Sudah Ada sebelum Membeli Asuransi

Asuransi penyakit kritis sering kali tidak memberikan perlindungan retroaktif untuk penyakit yang sudah ada sebelum pemegang polis membeli polis.

Ini berarti jika seseorang telah didiagnosis dengan penyakit tertentu sebelum mendapatkan asuransi, penyakit tersebut mungkin tidak dicakup.

Baca Juga: Kerusakan Gempa Bumi Hingga Kebakaran Bisa Diklaim, Ini Pentingnya Punya Asuransi Bisnis Sejak Awal

4. Penyakit Akibat Gaya Hidup

Beberapa polis asuransi penyakit kritis dapat mengeluarkan klaim jika penyakit terkait gaya hidup, seperti penyakit jantung akibat merokok atau diabetes tipe 2 karena gaya hidup tidak sehat.

Pemegang polis harus membaca dengan cermat syarat dan ketentuan polis untuk memahami apakah penyakit mereka termasuk dalam cakupan.

5. Penyakit yang Tidak Masuk dalam Definisi Spesifik

Setiap polis asuransi memiliki definisi penyakit kritis yang spesifik.

Penyakit yang tidak sesuai dengan definisi tersebut mungkin tidak dicakup.

Penting bagi pemegang polis untuk memahami dengan jelas apa yang dicakup dan apa yang tidak oleh polis mereka.

Sebagian isi artikel ini dibuat dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Ini Dia 5 Fungsi Asuransi dalam Paylater dan Pinjol