GridFame.id -
Deposito adalah produk perbankan yang memungkinkan seseorang menempatkan sejumlah uang dalam jangka waktu tertentu dengan tingkat bunga yang telah ditentukan sebelumnya.
Jangka waktu deposito bisa bervariasi mulai dari beberapa bulan hingga beberapa tahun, dan umumnya tidak dapat dicairkan sebelum jatuh tempo tanpa dikenai penalti.
Salah satu keuntungan utama menabung di deposito adalah tingkat bunga yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan biasa.
Bank atau lembaga keuangan memberikan tingkat bunga yang tetap selama periode deposito berlangsung, sehingga memungkinkan penabung untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dari uang yang disimpan.
Selain tingkat bunga yang menarik, deposito juga dianggap sebagai instrumen keuangan yang relatif aman.
Uang yang ditempatkan dalam deposito diasuransikan oleh lembaga penjamin simpanan, sehingga risiko kehilangan dana karena kebangkrutan bank menjadi lebih rendah.
Deposito juga cocok bagi mereka yang ingin merencanakan keuangan jangka pendek atau menengah.
Namun, di era saat ini banyak orang yang lebih memilih berinvestasi dengan saham.
Aapalagi sudah banyak platform atau aplikasi yang menawarkan investasi saham dengan modal murah.
Hanya dengan modal Rp 10 ribu saja sudah bisa membeli saham loh.
Berikut ini adalah beberapa keuntungan menabung di deposito dibandingkan dengan berinvestasi dalam saham.
Baca Juga: Lebih Cuan Mana, Simpan Uang di Deposito atau Beli Asuransi Bank?
1. Keamanan dan Kepastian Pengembalian
Deposito: Menabung di deposito cenderung lebih aman karena menawarkan tingkat keamanan yang tinggi.
Deposito biasanya dijamin oleh lembaga penjamin simpanan, sehingga dana yang disimpan akan dikembalikan pada saat jatuh tempo, bahkan jika bank mengalami kesulitan keuangan.
Saham: Investasi saham melibatkan risiko pasar yang lebih tinggi. Harga saham bisa naik turun secara signifikan dalam jangka pendek, tergantung pada kondisi pasar dan kinerja perusahaan.
Tidak ada jaminan pengembalian modal, dan nilai investasi bisa berfluktuasi secara drastis.
2. Tingkat Pengembalian yang Ditetapkan
Deposito: Tingkat bunga untuk deposito biasanya telah ditetapkan pada awal periode penempatan.
Ini berarti Anda tahu persis berapa banyak uang yang akan Anda terima pada saat jatuh tempo.
Hal ini memberikan kepastian dalam perencanaan keuangan, meskipun suku bunga deposito umumnya lebih rendah dibandingkan dengan potensi pengembalian dari investasi saham.
Saham: Investasi saham bisa memberikan tingkat pengembalian yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan deposito.
Namun, tingkat pengembalian ini tidak pasti dan bisa sangat bervariasi.
Baca Juga: Lebih Untung Mana Antara Deposito dan Reksadana? Simak Infonya di Sini
3. Ketersediaan Dana dan Likuiditas
Deposito: Dalam umumnya, dana di deposito terkunci untuk jangka waktu tertentu.
Meskipun ada beberapa jenis deposito dengan opsi penarikan sebagian, penarikan dana sebelum jatuh tempo bisa mengakibatkan denda atau pengurangan bunga yang signifikan.
Saham: Saham relatif lebih likuid karena bisa dijual kapan saja selama jam perdagangan pasar saham terbuka.
Namun, harga jual saham bisa berfluktuasi, dan menjual saham pada waktu yang tidak tepat bisa mengakibatkan kerugian.
4. Toleransi Risiko dan Tujuan Keuangan
Deposito: Cocok untuk mereka yang memiliki profil risiko rendah atau membutuhkan kepastian dalam pengembalian dana pada periode tertentu.
Dana darurat atau dana yang dibutuhkan dalam waktu dekat cocok ditempatkan dalam deposito untuk memastikan keamanan dan ketersediaan dana.
Saham: Investasi saham cocok untuk investor dengan toleransi risiko yang lebih tinggi dan tujuan investasi jangka panjang.
Saham bisa memberikan pengembalian yang lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama, meskipun dengan risiko yang lebih tinggi juga.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Ingin Cairkan Deposito di Bank Sebelum Jatuh Tempo? Pahami 5 Risiko Ini Terlebih Dahulu