Sistem pembagian keuntungan bisnis dapat bervariasi tergantung pada struktur bisnis, perjanjian mitra, dan tujuan strategis.
Berikut adalah beberapa pendekatan umum untuk sistem pembagian keuntungan:
1. Persentase kepemilikan
Jika bisnis dimiliki oleh beberapa pemilik atau mitra, persentase kepemilikan setiap pihak dapat menentukan seberapa besar bagian keuntungan yang diterima.
Misalnya, jika Anda memiliki 60% saham dan mitra Anda memiliki 40%, keuntungan dapat dibagi sesuai dengan persentase kepemilikan masing-masing.
2. Perjanjian Kontrak
Penting untuk memiliki perjanjian kontrak yang jelas dan rinci yang mengatur pembagian keuntungan.
Dokumen ini harus mencakup persentase pembagian keuntungan, kriteria yang harus dipenuhi untuk mendapatkan bonus atau dividen tambahan, dan segala hal lain yang relevan dengan pembagian keuntungan.
3. Kontribusi Modal dan Tenaga Kerja
Jika beberapa pemilik memberikan kontribusi modal yang lebih besar, sementara yang lain memberikan tenaga kerja atau keterampilan khusus, pembagian keuntungan dapat dipertimbangkan berdasarkan kontribusi masing-masing pihak.
4. Metode Performa
Pembagian keuntungan dapat bergantung pada kinerja bisnis, misalnya, jika suatu departemen atau tim mencapai target penjualan tertentu, mereka dapat memperoleh bagian keuntungan yang lebih besar.
5. Reinvestasi dan Distribusi
Sebagian keuntungan dapat dialokasikan untuk reinvestasi dalam bisnis, sementara sisanya dibagikan kepada pemilik atau mitra.
Keputusan ini dapat didasarkan pada kebutuhan bisnis untuk pertumbuhan atau pengembangan lebih lanjut.