Alasan OJK Imbau Mahasiswa Tak Pakai Pinjol
1. Tingginya Suku Bunga
Pinjol sering kali menawarkan suku bunga yang tinggi, yang dapat meningkatkan jumlah yang harus dikembalikan secara signifikan.
Mahasiswa yang tidak dapat membayar dengan tepat waktu berisiko terjerat dalam siklus utang yang sulit dikeluarkan.
2. Biaya Tambahan yang Tidak Terduga
Beberapa pinjol menerapkan biaya tambahan, seperti biaya administrasi atau denda keterlambatan, yang dapat membebani mahasiswa secara finansial.
Risiko ini dapat memperburuk kondisi keuangan jika tidak diantisipasi.
3. Tingginya Risiko Identitas
Memberikan informasi pribadi kepada pinjol meningkatkan risiko pencurian identitas.
Mahasiswa perlu memastikan bahwa pinjol yang mereka pilih memiliki keamanan yang kuat dan menjaga kerahasiaan data pribadi mereka.
4. Tunggakan Pembayaran
Baca Juga: Sudah Kewalahan dengan Utang Pinjol yang Mencekik? Ini Tips Bijak Jual Aset untuk Melunasinya
Kesulitan dalam membayar pinjol dapat menyebabkan tunggakan pembayaran, yang berpotensi merusak catatan kredit mahasiswa.
Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk mendapatkan kredit atau beasiswa di masa depan.
5. Pengaruh Terhadap Beasiswa
Seperti yang dibahas dalam artikel sebelumnya, imbauan keras OJK terhadap penggunaan pinjol oleh mahasiswa dapat memengaruhi penilaian pemberi beasiswa terkait manajemen keuangan.
Risiko ini mencakup penurunan peluang memperoleh beasiswa jika penggunaan pinjol dianggap sebagai tanda risiko finansial.
6. Siklus Utang Berkelanjutan
Mahasiswa yang bergantung pada pinjol untuk memenuhi kebutuhan keuangan mereka mungkin terjebak dalam siklus utang berkelanjutan, sulit untuk keluar tanpa dukungan finansial tambahan.
Penting bagi mahasiswa untuk memahami risiko ini sebelum memutuskan menggunakan layanan pinjol, serta mencari alternatif yang lebih berkelanjutan dan ramah finansial.
Sebagian isi artikel ini dibuat dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Tak Perlu Lari ke Pinjol! Ini 4 Rekomendasi Pinjaman Dana Pendidikan yang Cepat Cair