GridFame.id - Modus penipuan dengan mengajak bekerjasama untuk berbisnis merupakan salah satu taktik yang sering digunakan oleh para penipu untuk memanipulasi orang agar memberikan uang atau informasi pribadi dengan dalih investasi atau peluang bisnis yang menguntungkan.
Modus ini seringkali dilakukan dengan menggunakan berbagai macam tipu daya dan trik.
Seperti membuat kesan bahwa kesempatan bisnis itu sangat menguntungkan, menawarkan imbal hasil yang tinggi, atau menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat.
Salah satu contoh modus ini adalah skema piramida, di mana seseorang diajak untuk berinvestasi dalam suatu bisnis dengan iming-iming keuntungan yang tinggi jika berhasil merekrut orang lain untuk bergabung dalam bisnis tersebut.
Namun, pada kenyataannya, bisnis tersebut tidak memiliki produk atau layanan yang benar-benar bernilai, dan keuntungan hanya diperoleh dari uang yang diinvestasikan oleh anggota baru yang bergabung.
Modus penipuan ini juga sering dilakukan dengan menggunakan kedok perusahaan atau organisasi palsu.
Di mana para pelaku berusaha meyakinkan korban bahwa mereka sedang berurusan dengan entitas yang sah dan terpercaya.
Mereka mungkin menggunakan situs web palsu, dokumen palsu, atau mengaku sebagai anggota staf perusahaan yang nyata untuk menarik perhatian korban.
Tak heran jika modus seperti ini bisa menggaet banyak korban bahkan merugi hingga miliaran.
Lalu bagaimana cara agar tak terjebak?
Anda bisa mencegah dengan mengetahui ciri-ciri dari modus penipuan berbisnis dibawah ini.
Penipuan dengan mengajak bekerjasama untuk berbisnis adalah salah satu modus yang sering digunakan oleh para penipu untuk menjerat korban.
Biasanya, penipu akan menawarkan peluang bisnis yang menggiurkan, tetapi meminta sejumlah uang sebagai modal, jaminan, atau biaya administrasi.
Setelah uang diterima, penipu akan menghilang dan tidak bisa dihubungi lagi.
Berikut adalah beberapa ciri-ciri modus penipuan dengan mengajak bekerjasama untuk berbisnis yang perlu Anda waspadai:
1. Menyembunyikan identitasnya: Penipu biasanya tidak mau memberikan informasi lengkap tentang dirinya, perusahaannya, atau produknya.
Mereka juga tidak memiliki website resmi, media sosial, atau kontak yang bisa diverifikasi.
2. Membatasi jalur kontak dengan member: Penipu hanya mau berkomunikasi melalui jalur tertentu, seperti telepon, WhatsApp, atau email.
Mereka tidak mau bertemu langsung, video call, atau menggunakan aplikasi lain yang bisa mengungkap identitas mereka.
3. Produk atau layanan jasa tidak jelas: Penipu tidak bisa menjelaskan secara detail apa yang ditawarkan oleh bisnisnya, bagaimana cara kerjanya, atau apa manfaatnya bagi member.
Mereka hanya memberikan janji-janji tanpa bukti.
4. Menjanjikan pendapatan tak masuk akal: Penipu akan mengiming-imingi member dengan pendapatan yang sangat besar, cepat, dan mudah.
Baca Juga: Waspada Penipu Berkeliaran, Ini Tips Aman Transaksi Perbankan di Tempat Umum
Mereka juga akan menekan member untuk segera bergabung, karena peluangnya terbatas atau akan segera berakhir.
5. Tidak ada yang merekomendasikan: Penipu tidak memiliki testimoni, ulasan, atau referensi dari orang-orang yang sudah bergabung atau puas dengan bisnisnya.
Mereka juga tidak mau memberikan kontak orang-orang yang bisa dimintai keterangan.
6. Menggunakan akun bisnis wa penipu: Penipu sering menggunakan akun WhatsApp dengan nomor asing, foto profil palsu, atau nama yang tidak sesuai dengan identitasnya.
Mereka juga sering mengirim pesan spam, broadcast, atau grup yang tidak diminta oleh member
Untuk menghindari menjadi korban modus penipuan semacam ini, sangat penting untuk selalu waspada dan melakukan pengecekan yang teliti sebelum mengambil keputusan bisnis atau investasi.
Selalu periksa identitas perusahaan atau individu yang menawarkan kesempatan bisnis, verifikasi informasi yang diberikan.
Jangan ragu untuk meminta pendapat dari pihak yang lebih berpengalaman atau profesional sebelum mengambil langkah lebih lanjut.
Baca Juga: Niat Sedekah Malah Bubrah! Waspada, Ini Modus Penipuan yang Sering Terjadi saat Bulan Puasa