- Anda harus menanggung biaya perbaikan atau penggantian jika mesin EDC rusak atau hilang.
- Anda harus mengurus sendiri proses aktivasi, registrasi, dan integrasi dengan bank atau penyedia layanan pembayaran.
- Anda harus memperhatikan kompatibilitas mesin EDC dengan kartu atau aplikasi pembayaran yang digunakan oleh pelanggan Anda.
Menyewa Mesin EDC
Menyewa mesin EDC berarti Anda hanya menggunakan mesin tersebut selama periode tertentu, biasanya berdasarkan kontrak dengan pihak penyedia.
Anda bisa menyewa mesin EDC dari bank atau perusahaan penyedia layanan pembayaran.
Biaya sewa mesin EDC bervariasi, tergantung dari jenis, fitur, dan durasi sewa.
Secara umum, biaya sewa mesin EDC berkisar antara Rp 100.000 hingga Rp 200.000 per bulan.
Keuntungan dari menyewa mesin EDC adalah:
- Anda tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk membeli mesin EDC.
- Anda bisa mendapatkan mesin EDC yang sudah terintegrasi dengan bank atau penyedia layanan pembayaran yang Anda pilih.
- Anda bisa mendapatkan layanan perbaikan, penggantian, atau upgrade mesin EDC dari pihak penyedia.
Kerugian dari menyewa mesin EDC adalah:
- Anda harus membayar biaya sewa atau maintenance setiap bulan, yang bisa menjadi beban bagi usaha Anda.
- Anda tidak bisa memilih mesin EDC yang Anda inginkan, karena tergantung dari ketersediaan dan ketentuan pihak penyedia.
- Anda harus mengembalikan mesin EDC jika kontrak sewa berakhir atau jika Anda ingin berhenti berlangganan.
Mesin EDC adalah alat yang bermanfaat untuk meningkatkan usaha Anda, terutama di era digital seperti sekarang.
Baca Juga: Begini Cara Memutar Modal Buat yang Mau Jualan Takjil di Bulan Puasa Nanti
Anda bisa memilih untuk membeli atau menyewa mesin EDC, tergantung dari kebutuhan, anggaran, dan preferensi Anda.
Setiap pilihan memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing, sehingga Anda harus mempertimbangkan dengan baik sebelum memutuskan.
Baca Juga: Kalau Mau Bisnis Jangka Panjang, Begini Tips Memutar Modal Usaha Biar Tak Cepat Bangkrut