GridFame.id - Modus penipuan bank merupakan serangkaian tindakan kriminal yang dirancang untuk menipu individu atau entitas keuangan dengan menggunakan identitas atau reputasi bank sebagai alat untuk memperoleh kepercayaan.
Jenis penipuan ini mencakup beragam taktik yang digunakan oleh penjahat untuk mencuri uang, informasi pribadi, atau akses ke akun korban.
Salah satu modus yang umum digunakan adalah phishing, di mana penjahat mengirimkan email atau pesan teks palsu yang mengaku berasal dari bank resmi dan meminta korban untuk memperbarui informasi akun mereka.
Pesan tersebut sering kali menuntut korban untuk memberikan detail seperti nomor rekening, kata sandi, atau informasi kartu kredit.
Selain itu, modus penipuan bank juga mencakup skimming, di mana penjahat memasang perangkat penyadap pada mesin ATM atau mesin pembayaran kartu lainnya untuk mencuri informasi kartu kredit atau debit korban.
Dengan informasi yang diperoleh dari skimming, penjahat dapat membuat salinan kartu dan melakukan transaksi ilegal.
Selain itu, ada juga modus penipuan melalui telepon, yang dikenal sebagai vishing.
Dalam vishing, penjahat menggunakan panggilan telepon untuk mengaku sebagai perwakilan bank dan meminta korban untuk memberikan informasi pribadi mereka seperti nomor rekening atau kode keamanan.
Ada beberapa modus penipuan yang mengatasnamakan bank bisa membuat nasabah tertipu.
Tak tanggung-tanggung kerugian yang ditanggung bahkan sampai miliaran rupiah.
Berikut ini adalah empat modus penipuan yang sering dilakukan dengan menggunakan nama bank.
Baca Juga: Dapat Kiriman Email Pajak? Jangan Asal Klik, Ciri-ciri Link Phising
Modus Penipuan Atas Nama Bank
1. Phishing (Penipuan Lewat Email atau Pesan Teks)
Salah satu modus penipuan yang paling umum adalah phishing.
Dalam skema ini, penjahat mengirimkan email atau pesan teks palsu kepada korban, yang seolah-olah berasal dari bank resmi.
Pesan tersebut sering kali meminta korban untuk memperbarui informasi pribadi mereka, seperti nomor rekening, kata sandi, atau data kartu kredit.
Penipu sering menggunakan tautan palsu yang mengarah ke situs web yang mirip dengan situs resmi bank, namun sebenarnya dirancang untuk mencuri informasi yang dimasukkan oleh korban.
Mereka dapat menggunakan informasi ini untuk mencuri uang dari rekening korban atau melakukan pencurian identitas.
2. Skimming (Penyadapan Informasi Kartu Kredit atau Debit)
Modus penipuan ini melibatkan pemasangan perangkat penyadapan ke mesin ATM atau mesin pembayaran kartu lainnya.
Perangkat ini bisa berupa scanner kartu atau kamera tersembunyi yang merekam informasi kartu kredit atau debit korban saat digunakan untuk transaksi.
Dengan menggunakan informasi yang diperoleh secara ilegal ini, penjahat dapat membuat salinan kartu kredit atau debit dan melakukan transaksi yang tidak sah.
Baca Juga: Perbedaan Antara Seller yang Penipu atau Amanah di X, Jangan Asal Beli!
3. Vishing (Penipuan Lewat Telepon)
Vishing adalah modus penipuan di mana penjahat menggunakan telepon untuk mendapatkan informasi pribadi korban.
Mereka sering mengklaim sebagai perwakilan dari bank atau lembaga keuangan yang resmi dan menipu korban agar memberikan informasi sensitif seperti nomor rekening, kata sandi, atau kode keamanan.
Penjahat ini sering menggunakan teknik intimidasi atau ancaman untuk memaksa korban agar segera memberikan informasi yang diminta.
4. Fake Websites (Situs Web Palsu)
Penjahat juga sering membuat situs web palsu yang meniru situs resmi bank atau lembaga keuangan.
Mereka menggunakan nama dan logo yang sama, serta tampilan yang mirip dengan situs asli untuk menipu korban.
Korban yang mengakses situs web palsu ini mungkin diminta untuk memasukkan informasi pribadi mereka, yang kemudian dapat digunakan untuk melakukan pencurian uang atau identitas.
Selain itu, situs web palsu ini juga dapat menyebarkan malware atau virus ke perangkat korban yang dapat digunakan untuk mencuri informasi lebih lanjut.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Mendapatkan Pesanan Barang COD Padahal Tak Memesan? Lakukan Hal Ini Agar Tak Merugi