GridFame.id - Pinjol dan paylater, adalah duet maut yang membuat banyak orang belakangan ini menjadi sulit finansial.
Pasalnya, menggunakan pinjol dan paylater seringnya membuat "kecanduan" kemudian berakhir dengan kesulitan bayar tagihana.
Akibatnya tak mampu membayar tagihan dan berakhir dengan BI Checking yang rusak.
Pinjol dan paylater memang tak membuat finansial menjadi sehat.
Apa itu finansial sehat?
Finansial sehat adalah suatu keadaan di mana seseorang atau suatu entitas memiliki keseimbangan yang baik antara pendapatan, pengeluaran, serta investasi.
Hal ini melibatkan pemahaman yang kuat tentang bagaimana mengelola uang dengan bijak dan membangun keamanan finansial untuk masa depan.
Dalam konteks individu, finansial sehat mencakup kemampuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa kesulitan, memiliki tabungan darurat, serta merencanakan untuk tujuan jangka pendek dan panjang, seperti pendidikan, investasi, atau pensiun.
Pentingnya finansial sehat tidak bisa dilebih-lebihkan karena memiliki dampak yang luas dalam kehidupan seseorang.
Dengan finansial yang stabil, seseorang dapat mengurangi stres dan kecemasan terkait uang, meningkatkan kualitas hidup, serta memberikan kebebasan untuk mengejar impian dan aspirasi mereka.
Lalu bagaimana agar finansial bisa sehat?
Berikut ini merupakan empat tips mengatur keuangan agar finansial bisa sehat tanpa pinjol dan paylater.
Baca Juga: Ini 12 Tanda Kamu Harus Resign Sekarang Juga, Simak Tips Supaya Finansial Tetap Terjaga
4 Tips Finansial Sehat
1. Catat pemasukan dan pengeluaran
Melansir dari kompas.com, permasalahan mendasar dari buruknya pengelolaan keuangan adalah tidak adanya pencatatan penerimaan dan pengeluaran, terlebih untuk pengeluaran-pengeluaran kecil yang seringkali disepelekan, seperti pengeluaran untuk kopi, makan, atau belanja harian via marketplace.
Hal-hal semacam ini yang kerap membuat bingung sebagian orang ketika di akhir bulan tidak tahu kenapa uangnya bisa habis tanpa jejak.
Dengan mencatat pendapatan dan pengeluaran, kita bisa lebih mudah melacak keuangan bulanan kita.
2. Evaluasi gaya hidup dan buat skala prioritas
Tanpa disadari, kita sering membeli sesuatu yang sebenarnya tidak dibutuhkan hanya karena tergoda tawaran menggiurkan di media sosial.
Bahkan, tidak jarang orang rela berutang dan mengesampingkan kebutuhan utama hanya demi gengsi.
Perilaku impulsif semacam ini kerap menjerumuskan kita kepada gaya hidup boros yang dapat mengacaukan perencanaan keuangan yang sudah dibuat.
Karenanya, penting bagi kita untuk melakukan evaluasi gaya hidup dan pola konsumtif sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan.
Buatlah daftar prioritas kebutuhan mulai dari hal yang sangat penting atau yang mendesak hingga yang kurang penting atau yang masih bisa ditunda.
3. Buat target realistis dan menabung cerdas
Dalam mengelola keuangan, yang perlu ditetapkan sejak awal adalah sasaran dan target-target masa depan yang sifatnya terukur dan realistis untuk dicapai.
Misal, target untuk jalan-jalan, melanjutkan pendidikan, membeli kendaraan, memiliki hunian, menikah, atau kemandirian finansial saat usia senja.
Target-target tersebut hanya akan menjadi “pepesan kosong” jika tidak dibarengi dengan tahapan perencanaan yang baik serta dukungan finansial yang memadai.
Untuk itu, penting bagi siapa pun untuk mulai mengalokasikan pendapatannya guna memenuhi kebutuhan harian dan tabungan masa depan.
4. Mulai berinvestasi
Bicara target jangka panjang, dengan kebutuhan pendanaan yang tidak sedikit, terkadang tidak cukup hanya dengan disiplin menabung.
Perlu instrumen keuangan lain yang dapat memastikan pertumbuhan dana selaras dengan tingkat inflasi setiap tahun.
Untuk itu, investasi menjadi tahapan selanjutnya yang patut dipertimbangkan.
Investasi memiliki potensi keuntungan yang lebih besar dari risikonya jika dilakukan dengan strategi yang tepat.
Baca Juga: Ini yang Bisa Dilakukan Untuk Lepas dari Judi Online, Satu Hal Ini yang Bikin Kecanduan!