Find Us On Social Media :

Stop Simpan Foto Keluarga di HP! Pakar Bongkar Ada Bahaya yang Mengintai!

"Pesan saya ini tidak bisa kita salahkan satu atau dua pihak, tapi tanggung jawab kolektif, tidak hanya pemerintah, tapi juga kita semua," ujarnya saat ditemui di VIDA Head Office, Sudirman.

Ardi mengatakan bahwa dirinya sendiri sudah menerima banyak aduan soal penipuan siber.

Dikatakannya, penipuan ini sudah memakan korban yang tidak mengenal usia, status sosial, bahkan jabatan.

Saking masifnya, Ardi sempat menyebut kalau ia sendiri tidak memiliki jawaban atas pencegahan dan solusi dari peretasan siber selain edukasi terus menerus.

Untuk itu, kita yang memiliki informasi lebih soal keamanan siber ini harus terus memberitahu banyak orang lagi supaya semakin terjaga.

Pasalnya, ini juga merupakan kesadaran kita juga melihat risiko dan ancaman ke depannya.

Salah satu pencegahan yang bisa dilakukan adalah mengganti password serta tidak menyimpan terlalu banyak data di HP.

"Biasakan ganti password secara berkala. Jangan terlalu banyak simpan data di HP seperti foto keluarga. Sudah saatnya kita mulai membatasi, karena kalau sampai diretas artinya setengah badan kita juga hilang," ujarnya lagi.

Untuk diketahui, data pribadi tidak melulu soal KTP, nomor HP, alamat, atau KK.

Tapi bisa juga status perkawinan, hobi, kebiasaan belanja di e-commerce atau ojek online, semua bisa jadi data pribadi di era digital ini yang harus kita jaga.

Hal itu termasuk consumer behaviour yang juga bisa jadi ciri khas kita dalam menggunakan teknologi.

Yuk, sama-sama sadar menjaga identitas digital agar tak disalahgunakan!

Baca Juga: Simak Biaya Jasa Fotografi Persalinan Seperti yang Digunakan Jessica Mila, Jangan Lupa Bilang ke Dokter Ya!