GridFame.id - Ada beberapa jenis simpanan berjangka yang umum ditawarkan oleh bank dan lembaga keuangan.
Pertama ada Deposito Berjangka.
Anda menyetor sejumlah uang untuk jangka waktu tertentu dengan tingkat bunga tetap.
Lalu selanjutnya ada Sertifikat Deposito.
Mirip dengan deposito berjangka, namun seringkali memerlukan jumlah setoran awal yang lebih besar dan memiliki jangka waktu yang lebih lama.
Kemudian ada Obligasi.
Ini adalah surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah dengan jangka waktu tertentu dan tingkat bunga tetap atau mengambang.
Terakhir ada Reksadana yang berinvestasi pada instrumen pasar uang.
Seperti deposito bank, obligasi jangka pendek, dan surat berharga lainnya dengan tujuan menjaga likuiditas dan memperoleh hasil yang stabil.
Pilihan terbaik tergantung pada tujuan keuangan dan preferensi risiko Anda.
Apa untung ruginya simpanan berjangka?
Baca Juga: Suku Bunganya Lebih Tinggi, Ini Untung Rugi Tabungan Berjangka Untuk Keuangan Kita
Investasi simpanan berjangka memiliki potensi untung dan rugi, tergantung pada beberapa faktor:
Keuntungan:
1. Tingkat Bunga
Simpanan berjangka seperti deposito biasanya menawarkan tingkat bunga yang lebih tinggi daripada rekening tabungan biasa, sehingga Anda bisa mendapatkan keuntungan lebih besar dari bunga.
2. Keamanan
Simpanan berjangka umumnya dijamin oleh lembaga penjamin simpanan, yang membuatnya menjadi pilihan yang lebih aman daripada investasi yang lebih berisiko seperti saham atau obligasi korporasi.
Kerugian:
1. Inflasi
Jika tingkat bunga yang Anda dapatkan dari simpanan berjangka tidak melampaui tingkat inflasi, maka daya beli uang Anda bisa berkurang seiring waktu.
2. Liquidity (Likuiditas)
Sebagian besar simpanan berjangka memiliki jangka waktu tertentu di mana Anda tidak bisa menarik uang Anda tanpa dikenakan biaya atau kehilangan bunga yang dihasilkan.
Baca Juga: Bukan Cuma Bunga Tinggi, Ini 6 Aspek Deposito Berjangka yang Harus Dipikirkan
3. Potensi Pengembalian yang Lebih Rendah
Meskipun lebih aman, simpanan berjangka umumnya memiliki potensi pengembalian yang lebih rendah dibandingkan dengan investasi yang lebih berisiko seperti saham atau reksadana.
Sebelum melakukan investasi, penting untuk mempertimbangkan tujuan keuangan Anda, toleransi risiko, dan situasi keuangan secara keseluruhan.
Diversifikasi portofolio juga dapat membantu mengurangi risiko secara keseluruhan.
Sebagian isi artikel ini dibuat dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Semua Mimpi di 2024 Pasti Terwujud! Ini Keuntungan Tabungan Berjangka Bagi Karyawan Gaji UMR