Find Us On Social Media :

Ini Dia 6 Kesalahan yang Dilakukan Nasabah Saat Memilih Pembayaran KPR Bisa Berujung Galbay

kesalahan saat KPR

GridFame.id - KPR bekerja dengan cara memberikan pinjaman kepada individu untuk membeli rumah.

Individu tersebut kemudian membayar kembali pinjaman tersebut secara bertahap dalam bentuk cicilan bulanan yang mencakup pokok pinjaman dan bunga.

Tenor atau jangka waktu KPR bisa bervariasi, biasanya antara 10 hingga 30 tahun, tergantung pada kesepakatan antara bank dan peminjam.

Suku bunga KPR pun bisa bersifat tetap (fixed) atau mengambang (floating), yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.

Salah satu keuntungan utama dari KPR adalah memungkinkan individu untuk membeli rumah lebih cepat daripada harus menabung selama bertahun-tahun.

Dengan KPR, individu dapat memanfaatkan kenaikan nilai properti ini sambil menikmati kepemilikan rumah sejak dini.

Namun, mengambil KPR juga membawa berbagai risiko.

Salah satu risiko utama adalah ketidakmampuan membayar cicilan bulanan, yang bisa berujung pada penyitaan rumah oleh bank.

Risiko ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kehilangan pekerjaan, penurunan pendapatan, atau pengeluaran tak terduga. 

Ketika memilih KPR, Anda memerlukan perencanaan dan pemahaman yang mendalam agar tidak terjebak dalam kesalahan yang bisa berdampak serius pada kondisi keuangan.

Berikut adalah beberapa tindakan yang salah saat menjalani KPR rumah yang perlu dihindari.

Baca Juga: Ini Syarat Ajukan KPR untuk yang Tak Punya Slip Gaji, Simak Selengkapnya!

1. Tidak Memahami Seluruh Biaya Terkait KPR

Biaya KPR bukan hanya cicilan bulanan.

Ada berbagai biaya lain seperti biaya administrasi, biaya appraisal, biaya asuransi, dan biaya notaris.

Mengabaikan biaya-biaya ini bisa menyebabkan kekurangan dana pada saat proses pembelian.

2. Mengambil KPR dengan Tenor Terlalu Panjang

Memilih tenor yang terlalu panjang memang bisa membuat cicilan bulanan lebih ringan, namun juga berarti Anda akan membayar bunga lebih banyak sepanjang masa kredit.

Selain itu, masa kredit yang panjang juga menambah risiko terhadap perubahan suku bunga dan ketidakstabilan finansial di masa depan.

Usahakan untuk memilih tenor yang sesuai dengan kemampuan keuangan dan rencana jangka panjang Anda.

3. Tidak Mempertimbangkan Kenaikan Suku Bunga

Bagi yang memilih suku bunga floating, penting untuk mempertimbangkan kemungkinan kenaikan suku bunga di masa depan.

Banyak orang yang hanya memikirkan kemampuan membayar cicilan di awal, tanpa memperhitungkan potensi kenaikan suku bunga yang bisa meningkatkan beban cicilan.

Baca Juga: Pernah Punya Riwayat Galbay Pinjol? Gunakan Trik Ini Agar Lolos KPR

4. Mengabaikan Asuransi Properti

Asuransi properti melindungi rumah dari risiko seperti kebakaran, pencurian, atau bencana alam.

Beberapa orang mengabaikan pentingnya asuransi ini karena menganggapnya sebagai biaya tambahan yang tidak perlu.

Padahal, tanpa asuransi, kerugian akibat kejadian tak terduga bisa jauh lebih besar dibandingkan premi yang harus dibayar.

5. Mengabaikan Kewajiban Lain dalam Keuangan

Jangan mengabaikan kewajiban lain seperti biaya pendidikan anak, kesehatan, atau kebutuhan sehari-hari.

Pastikan keuangan Anda stabil dan cukup untuk menutupi semua kewajiban tersebut tanpa mengorbankan satu sama lain.

6. Tidak Menyiapkan Dana Darurat

Dana darurat sangat penting untuk menghadapi situasi tak terduga seperti kehilangan pekerjaan atau kebutuhan mendadak lainnya.

Banyak orang yang mengambil KPR tanpa menyiapkan dana darurat, sehingga ketika terjadi keadaan darurat, mereka kesulitan membayar cicilan KPR dan biaya hidup lainnya.

Idealnya, siapkan dana darurat setidaknya untuk enam bulan biaya hidup sebelum mengambil KPR.

Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan kecerdasan buatan.

Baca Juga: Ini Dia Kelebihan dan Kekurangan Jika Mengambil KPR Non Subsidi