GridFame.id - Pada zaman modern seperti ini, rasanya yang namanya perjodohan sudah jarang dilakukan.
Lagipula semua orang pasti inginnya menikah dengan orang yang diinginkan.
Namun perjodohan adalah praktik standar di Pakistan.
Karena itu tak jarang banyak cerita tentang langkah ekstrem yang diambil oleh beberapa wanita Pakistan untuk melarikan diri dan menikahi pria yang mereka pilih.
Tapi tak ada percobaan pembatalan perjodohan seekstrem yang dilakukan Aasia Bibi.
Dilansir dari Washington Post, pihak berwenang Pakistan berkata wanita berusia 21 tahun itu mencoba memasukkan racun ke dalam susu suaminya yang baru.
Sayangnya, ia malah secara tidak sengaja membunuh 17 anggota keluarga sang pria karena hal itu.
Bibi, yang didakwa melakukan pembunuhan, hadir di pengadilan.
Ia mengatakan kepada wartawan bahwa orang tuanya memaksanya pada sekitar bulan September untuk menikah dengan seorang kerabat.
Keluarganya tinggal di dekat Ali Pur, sebuah desa kecil.
Baca Juga: Bisa Dicontek, 6 Artis Ini Berikan Nama Unik Namun Punya Makna Tak Terduga Untuk Anak-Anak Mereka
"Saya berulang kali meminta orang tua saya untuk tidak menikahi saya di luar kehendak saya karena agama saya, Islam, juga memungkinkan saya untuk memilih pria pilihan saya untuk menikah, tetapi orang tua saya menolak semua permintaan saya," kata Bibi.
Bibi berkata kalau ia telah memperingatkan orang tuanya bahwa ia akan melakukan apa saja untuk membatalkan pernikahan ini.
Ia juga menambahkan orang tuanya menolak untuk mengizinkan perceraian nantinya.
Karena putus asa untuk keluar dari pengaturan itu, Bibi mendatangi pacarnya, Shahid Lashari, yang memberinya "zat beracun," kata kepala polisi setempat, Sohail Habib Tajak.
Minggu lalu, kata Tajak, Bibi mencampur racun dalam susu dan memberikannya kepada suaminya, tetapi ia menolak untuk meminumnya.
Kemudian ibu mertua Bibi menggunakan susu tersebut untuk membuat lassi, sebuah minuman berbasis yogurt.
Ketika ibu mertuanya menyajikannya kepada 27 anggota keluarga besarnya, mereka semua langsung kehilangan kesadaran dan dirawat di rumah sakit.
Bibi dan Lashari pun ditangkap dengan tuduhan pembunuhan tak lama setelah itu.
Tidak ada pengacara yang mendampingi mereka.
Tujuh belas anggota keluarga dilaporkan meninggal selama beberapa hari terakhir, termasuk seorang gadis muda, dan 10 lainnya masih di rumah sakit.
Bibi awalnya membantah tuduhan itu.
Ia berkata bahwa sang pacar memintanya untuk mencampur racun tersebut dalam "sesuatu" dan memberikannya kepada suami.
Dalam persidangan pun Bibi mengatakan kepada wartawan bahwa ia sebenarnya hanya menargetkan suaminya.
Ia pun menyesal bahwa perbuatannya membuat orang lain tewas.
Tajak mengatakan ia menanyai Bibi dan Lashari secara ekstensif untuk mencari tahu siapa yang bertanggung jawab.
Pada sesi tanya jawab itu, Lashari mengaku kalau ia lah yang memberi racun kepada Bibi.
Wah, ngeri juga ya!
"Petugas kami telah membuat kemajuan dengan menangkap seorang wanita dan kekasihnya sehubungan dengan kasus pembunuhan ini, yang rumit dan menantang bagi kami," kata Tajak kepada AP.
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar